Bagikan Berita ini :
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso (Sumber foto : ist)
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso mendesak Direktur Utama PT. Waskita Karya, Tbk. M. Choliq mundur dari jabatannya. Desakan itu menyusul insiden jatuhnya cetakan beton pada proyek tol Becakayu, Jakarta Timur.
"Dirut Waskita harus bertanggungjawab dan sebaiknya mundur karena kejadian ini bukan sekali ini saja tapi sudah beruntun. Menteri BUMN juga harus bertanggungjawab," tegas Politikus Golkar itu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/02/2018).
Menurutnya, ada beberapa parameter yang digunakan oleh DPR guna menelaah adanya dugaan penyimpangan dalam proyek tol Becakayu yang digarap Waskita Karya.
"Lihat saja, itu kok batang-batang besinya kecil-kecil. Waskita Karya juga tak pernah transparan soal anggaran. Waskita juga tak pernah transparan tentang siapa-siapa subkon dalam proyek tersebut," tegasnya.
Bowo mendesak agar insiden Becakayu secepatnya diaudit secara menyeluruh oleh lembaga yang memiliki integritas dan kapabilitas mumpuni.
"Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) harus audit secara komprehensif dan transparan insiden ini. Ini penting agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari," tandasnya.
Selain itu, Bowo juga mendorong agar aparat penegak hukum melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan monitoring setiap proyek-proyek strategis nasional yang menggunakan uang negara alias uang rakyat.
"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus masuk saat tender-tender begitu. Ini peringatan bagi direksi-direksi BUMN Karya lainnya," tegasnya.
Menurutnya, tak tertutup kemungkinan pihaknya akan membentuk panitia kerja guna menyikapi berbagai kecelakaan kerja dalam proyek infrastruktur, khususnya yang digarap BUMN Karya.
"Kita akan bentuk panja kinerja BUMN Karya. Panja tersebut tak hanya ditujukan kepada Waskita Karya saja tetapi juga ke BUMN Karya lainnya yang garap proyek-proyek strategis nasional," pungkasnya.(plt)
tag: #bencana-proyekBagikan Berita ini :