Berita

DPR: Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Kurang Cespleng

Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 06 Okt 2015 - 12:36:53 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

48Agus-Hermanto.JPG

Agus Hermanto (Sumber foto : Indra Kusuma/ TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto melihat paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) belum bisa mendobrak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami memahami paket kebijakan yang diguyurkan ke masyarakat tapi belum cespleng karena belum bisa mendongkrak perekonomian secara substansi. Karena substamsi yang ada ekonomi betul-betul terpuruk," kata Agus di kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (6/10/2015).

Baca juga : Paket Ekonomi Jilid Pertama Gagal Meroket

Politisi Demokrat itu menjelaskan, situasi ekonomi saat ini memang belum berada sampai titik krisis tapi sudah di ambang krisis. Namun, kondisi ini harus diwaspadai secara bersama-sama terutama pemerintah.

"Berkali kali saya sampaikan ada medium dan longterm. Kuatkan daya beli masyarakat menengah ke bawah. Kalau kuat dia akan konsumsi produk jasa dalam negeri, sehinga perusahaan perusahaan dan industri-induarti tetap bisa berjalan dengan normal, baik, lumayan. Sehingga jika perusahaan jalan pasti PHK bisa dihindari. Namun kalau produk jasa tidak ada yang konsumsi PHK akan terjadi. Ini menjurus adanya obat cespleng," tutupnya.

Pemerintah berencana mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap ketiga pada pekan ini. Ada beberapa hal yang menjadi fokus dalam paket kebijakan ekonomi jilid III ini. Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, baru-baru ini, setidaknya ada tiga fokus utama yang menjadi perhatian pemerintah dalam paket kebijakan ketiga.

Pertama, mendorong investasi. Kedua, memberikan support untuk kredit ekspor maupun kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) guna mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI).(yn)

tag: #paket ekonomi jokowi   #krisis ekonomi   #dpr   #parlemen  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement