Berita

Habiskan Dana Rp 200 Juta, Website Revolusi Mental Masih Tetap Error

Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Jumat, 28 Agu 2015 - 08:18:27 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

90site-revolusimental.jpg

Tampilan website revolusimental.go.id (Sumber foto : Yunan Nasution/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) membantah kabar yang menyebutkan bahwa pembuatan website revolusimental.go.id menelan biaya Rp 140 miliar.

Sekretaris Kemenko PMK Sugihartatmo mengatakan, jumlah anggaran untuk pembiayaan program pembuatan website tersebut yang beredar di media berbeda jauh dengan yang tertera dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

"Kami ingin meluruskan informasi yang berkembang terkait pembiayaan program pembuatan website revolusi mental yang dikabarkan telah menelan biaya Rp140 miliar adalah tidak benar. Anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta. Anggaran program gerakan revolusi mental secara keseluruhan sebagaimana tertuang dalam APBNP 2015 adalah sebesar Rp149 miliar," kata Sugihartatmo dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Menurutnya, penggunaan instrumen website hanya salah satu dari sejumlah program gerakan nasional revolusi mental dari berbagai program yang meliputi sosialisasi dan komunikasi publik, koordinasi pusat dengan daerah, kesekretariatan dan operasional.

Namun meskipun demikian, design website yang dinilai oleh beberapa kalangan menjiplak dari situsnya Presiden Barack Obama itu hingga Jumat (28/8/2015) pagi masih belum bisa diakses, padahal uang negara yang dialokasikan tidak sedikit.

Sugihartatmo pun atas nama Kemenko PMK menyampaikan permintaan maaf atas tidak berfungsinya website tersebut yang baru saja diluncurkan beberapa waktu yang lalu. "Kami bertanggung jawab atas ketidaknyamanan ini dan sedang berupaya untuk memperbaikinya," ucapnya.(yn/b2)

tag: #website revolusi mental   #revolusi mental   #menteri puan  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement