Berita

Komisi VI: Akibat Impor, Banyak Garam Petani di Madura Tak Terserap

Oleh Yunan Nasution pada hari Kamis, 26 Mar 2015 - 20:48:57 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

70Garam (umkmnews).jpg

Seorang petani garam sedang memindahkan garam hasil olahannya ke dalam karung (Sumber foto : umkmnews.com)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VI DPR RI Slamet Junaedi mengatakan, Madura merupakan daerah penghasil garam terbesar di Indonesia. Tak kurang dari 700 ribu ton per tahun atau sekitar 50% dari total produksi garam nasional dipasok dari Madura.

“Kadang tergantung musim. Kalau kemaraunya lebih panjang produksi garam dari Madura bisa lebih dari 700 ribu ton,” ujar Slamet kepada TeropongSenayan di Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Menurut anggota Fraksi Partai Nasdem itu, kebutuhan garam nasional terdiri dari garam kosumsi sebesar 1,3 - 1,4 juta ton dan 1,8 juta ton untuk garam industri. Sehingga setiap tahunnya total kebutuhan garam nasional sekitar 3,2 juta ton.

Dari angka tersebut, ungkap Juneidi, sebanyak 1,4 juta ton garam dipasok dari dalam negeri, di mana 400 ribu ton diproduksi oleh PT Garam dan 1 juta ton lainnya dari petani garam atau garam rakyat. Sedangkan sisanya, sekitar 2 juta ton diperoleh melalui kebijakan impor.

Lebih lanjut ia menyayangkan banyaknya impor garam untuk memenuhi kebutuhan garam industri. “Ironi memang, kalau kita sandingkan dengan kenyataan bahwa negara kita ini adalah negara maritim,” tutur dia.

Selain banyaknya garam impor buat industri, beber Juneidi, fakta di lapangan bahwa petani garam harus menjerit ketika para importir juga “bermain” di level garam konsumsi.

“Artinya kan mereka perusahaan swasta, umpamanya mereka (importir, red) pegang kuota 10 ribu tapi kadang-kadang bisa impor lebih dari itu. Nah, pertanyaannya, dari mana mereka bisa dapat garam kosumsi, sementara mereka tidak pernah membeli garam dari petani garam? Akibatnya, di Madura itu banyak garam dari petani tidak terserap,” sesalnya.(yn)

tag: #swasembada garam   #garam   #madura  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement