Berita

Ditarget Komisi VII, Menteri Sudirman Awasi Ketat Kontraktor Migas

Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 30 Jan 2015 - 07:32:04 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

56AnjunganLepasPantai.jpg

Anjungan Lepas Pantai Produksi Migas (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Baru tiga bulan jadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said harus menjalankan target lifting minyak sebesar 825 barel/hari. Tak ingin kecolongan, Menteri Sudirman pilih ganti mengawasi ketat kontraktor migas.

"Lebih baik kita memberikan target yang realitis, karena bertahun-tahun dimasa lalu itu target awalnya meleset, APBNP nya juga meleset, saya ingin target realitis adalah target yang didasari rincian dari para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS)," cetus Sudirman di komplek Senayan, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Meski demikian Menteri Sudirman mengungkapkan penetapan target lifting akan menjadi program kerja sekaligus tantangan bagi Kementerian ESDM. Apalagi, angka lifting sudah disetujui Badan Anggaran (Banggar) sebagai salah satu asumsi makro.

Agar realisasi APBN-P 2015 tidak terlalu meleset, maka sangat penting mewujudkan lifting minyak. Itulah antara lain alasan Menteri Sudirman ingin mengawal dan mengawasi produksi minyak oleh para kontraktor migas.

"Untuk memenuhi target mau tidak mau kita harus monitor ketat dari KKS agar tidak meleset dari target awal yang kita berikan," ujar Menteri Sudirman.

Blok Cepu menjadi andalan untuk merealisasikan target lifting. Apalagi, ladang migas yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini diproyeksikan mengalami puncak produksi Oktober 2015. "Blok Cepu sudah mulai terlihat hasilnya dan titik puncaknya diperkirakan pada bulan September dan Oktober tahun ini," pungkasnya.(ris)

tag: #Sudirman   #lifting   #APBN-P 2015  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement