Berita

Ketua Komisi VIII DPR Sebut Insiden Tolikara Diluar Nalar Sosial

Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Minggu, 19 Jul 2015 - 17:01:10 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

93medium_16Saleh Daulay PAN.jpeg

Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYANY)--Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengecam keras pembakaran mushola di Tolikara, Papua. Politisi PAN menilai insiden itu sudah diluar nalar sosial masyarakat Indonesia.

"Saya sangat terkejut mendengar berita ini. Ini kejadian yang betul-betul di luar nalar sosial kita. Apalagi selama ini umat Islam selalu menghormati seluruh perayaan hari besar agama-agama lain di Indonesia," ujar Saleh, Minggu (19/7/2015).

Dihubungi TeropongSenayan, Saleh mengecam keras tindakan pembakaran terhadap rumah ibadah yang dilakukan sekelompok orang di tengah suasana perayaan Idul Fitri itu. Menurut dia hal itu merusak toleransi beragama di Indonesia.

Saleh juga menilai tindakan tersebut  dapat melukai perasaan umat Islam. Selain itu, tindakan ini juga dapat menodai kredibilitas Indonesia sebagai negara yang sangat toleran dalam konteks hubungan antar umat beragama.

Lebih lanjut, Saleh meminta agar aparat keamanan segera melakukan tindakan penegakan hukum terhadap para pelaku. Sehingg umat beragama di Indonesia merasakan adanya perlindungan negara saat menjalankan ajaran agama yang diyakininya. Sebab ini dijamin konstitusi.

Kepada umat Islam, Saleh menghimbau agar tetap menjaga keteduhan dan kedamaian di tengah masyarakat. "Umat Islam harus membuktikan bahwa Islam adalah agama yang cinta perdamaian. Tindakan provokatif yang mungkin ada harus dihindari," tandasnya.

Dia mengajak agar menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan yang bertindak sesuai aturan yang berlaku serta menjatuhkan hukuman yang pantas. "Kita harus percaya bahwa aparat penegak hukum mampu mengusut tuntas kasus ini," pungkas dia.(ris)

 

tag: #tolikara   #saleh   #ketua komisi viii  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement