Berita

Kader HMI ke Akbar Tandjung: KAHMI Jangan "Digiring" Seperti Relawan

Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 04 Peb 2019 - 18:54:10 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1549281250.jpg

Senior HMI, Akbar Tandjung, Sekjen MN KAHMI Manimbang Kahariady dan Mantan Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015, Arief Rosyid bersama Presiden Jokowi di Istana Negara baru-baru ini. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) gerah dengan gelagat tokoh-tokoh HMI yang belakangan terkesan ingin menggiring organisasi HMI dan Korps Alumni HMI (KAHMI) untuk menjadi partisan dalam mendukung salah satu calon presiden pada Pilpres 2019. 

Gelagat ini mulai menjadi perbincangan di kalangan alumni HMI sehubungan beredarnya kabar soal rencana senior HMI yang juga politisi Golkar, Akbar Tandjung yang akan menggelar acara peringatan 72 tahun kelahiran HMI, pada Selasa (5/1/2019), di kediaman Akbar, Jln. Purnawarman No. 18. Kebayoran Baru Jakarta selatan. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir di acara ini.

Selain itu, dalam acara tersebut juga dikabarkan akan dilakukan deklarasi dukungan pada Capres tertentu.

Menanggapi hal ini, mantan aktivis HMI Cabang Jakarta, Ahmad Sulhy meminta para seniornya di KAHMI tidak menyeret-nyeret HMI ke gelanggang politik praktis. 

Sebab, Sulhy menegaskan, HMI dan KAHMI bukanlah organisasi politik, tapi organisasi yang independen.

"KAHMI bukan di ranah dukung-mendukung, terlampau kecil institusi ini jika KAHMI bergaya relawan melakukan deklarasi dukungan terhadap paslon capres tertentu. Apalagi alumni HMI berada di lintas latar profesi, parpol, sosial, budaya," kata Sulhy kepada TeropongSenayan, Jakarta, Senin (4/2/2019). 

Oleh karenanya, menurut Sulhy, tidak pantas mengatasnamakan alumni melakukan dukung-mendukung pada kontestastasi Pilpres 2019. 

"Kami berharap konsistensi sebagai sebuah organisasi berlabel intelektual ditunjukkan dengan kuatnya memproduksi ide, gagasan bahkan kritik terhadap pemerintah dan juga kepada semua paslon dan parpol untuk kembali menjadikan kontestasi politik ini tidak mengarah kepada kemunduran demokrasi yang menghalalkan segala cara tetapi mengarah kepada gerakan pendidikan politik akal sehat kepada rakyat," terang Sulhy. 

"Jika kanda Akbar nekad sebagaimana kabar yang beredar, saya khawatir akan ada demo besar-besaran oleh Alumni muda HMI dan mungkin para kader HMI se-Nusantara," ucap Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network itu.

Diketahui, beberapa hari lalu, mantan Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid, bersama senior HMI Akbar Tandjung, dan Sekjen MN KAHMI Manimbang Kahariady melalui vlognya di Istana bersama Capres nomor 01 Jokowi. 

Dalam vlog itu, Arief menjelaskan tujuan ke Istana mengundang Jokowi hadir pada Dies Natalis ke-72 HMI di kediaman Akbar Tandjung. (Alf)

tag: #hmi   #akbar-tandjung   #kahmi  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement