Berita

Firman Subagyo

Saatnya Kita Berbicara!

Oleh Aliyudin pada hari Sabtu, 02 Mei 2015 - 16:20:36 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

32tscom-firman-indra-2515.jpg

Politisi Partai Golkar Firman Subagyo (Sumber foto : Indra Kusuma/teropongsenayan.com)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Hiruk pikuk yang terus mendera republik ini telah banyak membuat orang miris dan prihatin. Salah satunya adalah politisi Partai Golkar, Firman Subagyo. Hatinya seperti gundah dan sesak melihat perjalanan bangsa dan negara di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) seperti yang terjadi pada saat ini.

Kegundahannya itu ia tuangkan dalam sebuah tulisan yang pada intinya meminta agar Jokowi-JK sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara melakukan tindakan-tindakan yang lebih kongret untuk menghentikan semua hiruk pikuk yang terjadi.

Berikut tulisan lengkap Firman Subagyo yang dia beri judul Saatnya Kita Berbicara:

Semakin hari situasi kondisi bangsa dan negara ini tidak semakin membaik dari hiruk pikuk politik, ekonomi, dan penegakkan hukum.

Kalau seperti ini terus menerus mau dibawa kemana nasib bangsa dan negara ini?!

Ketika di era Pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) banyak orang menyemooh bahwa negeri ini dikelola dengan auto pilot. Namun faktanya masih smooth landing dengan masa jabatan dua piriode. Masih banyak prestasi yang diukir stabilitas ekonomi, keamanan, dan penegakkan hukum sangat cukup baik terkendali. Bahkan prestasi yang paling menonjol adalah mampu melunasi hutang IMF (International Monetary Fund).

Di era Pemerintahan Jokowi-JK yang sudah berjalan hampir 8 bulan, belum ada tanda-tanda perbaikan yang nampak di depan mata. Apa capaian kerja yang akan dicapai? Presiden sibuk dengan pencitraan. Masih berkeliling daerah dengan bagi-bagi amplop 100 ribu rupiah.

Para menteri masing-masing menjalankan tugasnya tanpa Renstra (Rencana Strategis) yang jelas dan lagi-lagi membuat kebijakan yang kontroversi, mengikuti jejak pemimpinnya yang juga lebih mengedepankan pencitraan.

Wakil Presiden selalu membuat pernyaan yang kontroversi bertentangan dengan pernyataan Presidennya.

Ini jelas bahwa negeri ini dikelola bukan lagi auto pilot, tetapi automatiknya di kokpit sudah rusak, tidak berfungsi lagi.

Bisa-bisa nasib bangsa dan negara ini tenggelam di tengah laut seperti nasib pesawat Air Asia dan Adam Air.

Yang saya ungkapkan ini adalah sesuai fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa jeritan rakyat yang sangat luar biasa cenderung diabaikan oleh pemerintah.

Petani menjerit sembako mahal tidak terjangkau oleh rakyat. Hasil pertanian tidak ada yang membeli semua di permainkan oleh tengkulak.

Bulog (Badan Urusan Logistik) tidur nyenyak karena sudah menikmati proyek Raskin (beras untuk orang miskin) yang mencapai belasan bahkan puluhan triliun rupiah setiap tahunnya.

Belum lagi nasib nelayan yang sudah menikmati kehidupan layak dengan upayanya sendiri, namun lagi-lagi para menteri sebagai pembantu presiden membuat kebijakan yang membumihanguskan hak hidupnya, dan nasibnya semakin tidak jelas.

Semua persoalan yang menimpa hak hidup rakyat tanpa ada solusi. Ini sudah sangat memprihatinkan.

Belum lupa dalam ingatan kita demo besar-besaran yang dilakukan nelayan beberapa waktu lalu. Juga kemarin pada peringatan hari buruh "may day" yang tidak kalah serunya melakukan unjuk rasa secara damai untuk menyampaikan aspirasinya,

Ini semua merupakan bom waktu bagi pemerintahan Jokowi-JK karena semua itu terjadi akibat adanya kebuntuan komunikasi politik antara rakyat dan pemimpinya yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

Esensi pemilu secara langsung yang demokratis adalah pemilu dari rakyat oleh rakyat, dan untuk rakyat. Ini kelihatanya yang tidak dipahami presiden Jokowi dan JK. Untuk itu Presiden dan Wakil Presiden harus segera merespon dan menyelesaikan semua persoalan yang menimpa dan membelenggu hak-hak hidup rakyat.

Untuk itu saya sebagai wakil rakyat mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyerukan dan mendesak kepada Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK yang telah mendapat mandat dari rakyat jangan mengabaikan ini semua!

Hentikan semua hiruk pikuk perpolitikan dan kegaduhan antar aparat penegak hukum. Serahkan kepada mekanisme yang ada.

Dan saatnya Presiden dan Wakil Presiden serta pembantunya konsolidasi berbuat yang lebih kongkret untuk memperbaiki nasib rakyat ini.

Rakyat tidak butuh pidato dan debat dimedia cetak maupun televisi. Rakyat perlu penyelesaian cepat. Perut lapar tidak dapat ditunda, kita harus ingat bila rayat lapar dan bisa berbuat nekat dan bisa melakukan apa saja yang mereka mau yang berakibat dapat menimbulkan instabilitas, baik itu instabilitas ekonomi, keamanan, dan unjung-ujungnya instabilitas politik. Kalau tidak terkendali, ini dapat menyebabkan jatuhnya rezim kekuasaan dan ini sudah banyak terjadi di beberapa negara. Bahkan di negeri kita sendiri sudah terbukti.

Saudara Presiden dan Wakil Presiden lakukan langkah segera! Ganti para menteri yang tidak mampu menjabarkan Visi Misimu. Saatnya kalian melangkah tanpa ragu-ragu. Kalau kalian benar, maka rakyat akan di belakang kalian. Tetapi kalau hak-hak rakyat diciderai, maka kalian akan berhadapan dengan rakyat.

Selamat berjuang saudara-saudaraku! (al)

 

tag: #Saatnya Rakyat Bicara!  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement