Berita

Komisi VII: Tujuh Proyek Diharapkan Mampu Genjot Lifting Migas

Oleh Mandra Pradipta pada hari Selasa, 28 Agu 2018 - 11:43:07 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

48Gus-Irawan-Pasaribu-590x330.jpg.jpg

Gus Irawan Pasaribu (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menyatakan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) harus mencari inovasi baru guna meningkatkan lifting minyak dan gas.

"Tujuh proyek migas yang beroperasi pada Desember tahun 2018 diharapkan mampu meningkatkan lifting migas untuk tahun 2019," kata Gus Irawan di Jakarta, Senin (27/8/2018).

"Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dalam meningkatkan produksi migas adalah persoalan regulasi," jelasnya.
 
Politisi Gerindra ini mengatakan, investor yang sudah beroperasi menahan diri untuk menambah investasi, sedangkan investor baru tidak tertarik karena realisasi kebijakan yang belum terwujud secara komprehensif.

Gus Irawan menambahkan, perlu ada pembenahan mata rantai birokrasi, mulai dari proses eksplorasi, produksi, hingga ke distribusi produk untuk konsumsi agar menjadi lebih efisien. 

Dalam rencana umum energi nasional (RUEN) yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2017 disebutkan bahwa hingga tahun 2050 pemenuhan kebutuhan migas sangat mengandalkan impor.

"Hal ini tentu tidak sehat bagi ketahanan energi nasional, padahal Indonesia masih memiliki potensi meningkatkan produksi dari ladang migas dalam negeri, asalkan mau bekerja keras untuk terciptanya konsistensi dalam kebijakan demi iklim investasi migas yang lebih menarik bagi investor nasional maupun global," paparnya.

Dalam pengamatan Komisi VII DPR RI, lanjutnya, tahun ini ada delapan wilayah kerja yang determinasi karena kontraknya berakhir. 

"Komisi VII meminta Kementerian ESDM dan SKK Migas memberikan laporan yang komprehensif terkait delapan wilayah kerja yang determinasi tersebut" ucapnya. 

"Komisi VII juga meminta masukan terkait upaya peningkatan produksi hulu migas dan laporan wilayah kerja migas yang determinasi," pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan SKK Migas selama 6 bulan pertama tahun 2018, lifting migas baru mencapai 1,923 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) dari target APBN 2018 sebesar 2 juta barel. Adapun lifting minyak sejak awal tahun hingga akhir Juni tahun 2018 mencapai 771 ribu barrel per day dari target 800 ribu barel di APBN.(yn)

tag: #uu-migas   #skk-migas  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement