Jakarta

PPP Jakarta Memanas, PPP Haji Lulung: Aziz Jangan "Mbonceng" Pak Wagub

Oleh Alfian Risfil pada hari Selasa, 19 Jun 2018 - 20:54:21 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

24ppp1-1068x778.jpg.jpg

Ilustrasi mesin PPP Jakarta terancam pecah jelang Pileg 2019. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Politisi PPP DKI Riano P Ahmad menanggapi pernyataan Ketua DPW PPP Abdul Aziz yang mengaku tak pernah memecat Abraham Lunggana (Haji Lulung) karena menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Riano meminta agar Aziz sedikit kreatif jika ingin merilis sebuah berita tanpa mendompleng stateman Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Kalau Aziz mau bikin berita, saya minta Aziz punya ide sendiri mengomentari Haji Lulung, jangan mbonceng pak Wagub dong," kata Riano kepada wartawan, Jakarta, Selasa (19/6/2018) malam.

Selain itu, Riano juga menegaskan, bahwa bantahan apapun yang dilontarkan Aziz mustahil bisa menghapus ingatan publik perihal dukungan PPP baik kubu Djan Farid, kubu Romahurmuzy dan PPP Aziz yang pada Pilkada DKI 2017 lalu kompak mendukung penista Agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Tentu Aziz tidak akan lupa, soal pemecatan terhadap Haji Lulung oleh Djan Farid dilakukan sehari setelah Haji Lulung mendeklarasikan diri mendukung Anies-Sandi. Haji Lulung deklasi 12 Maret 2017, dan langsung dipecat keesokan harinya pada 13 Maret," beber Riano.

"Nah, saat PPP Djan memecat Haji Lulung, Romy dan Aziz kan diam. Diamnya Romy-Aziz bisa diartikan juga mengamini pemecatan Haji Lulung. Karena saat itu mereka (Djan, Romy dan Aziz) semuanya mendukung Ahok," ungkapnya.

Selain itu, Riano menambahkan, bahwa klaim Aziz yang menyebut Romy tak pernah memecat Haji Lulung juga tidak sepenuhnya benar.

Sebab, dalam catatan Riano, Ketua DPP PPP kubu Romahurmuzy yang saat itu masih dualisme, juga pernah memecat Haji Lulung dengan alasan tak disiplin.

"Bahkan, Romy lebih dulu memecat HL (panggilan akrab Haji Lulung) dari pada Djan Farid. Karena saat itu HL tidak di gerbong dia. Alasannya, tidak disiplin," ungkap Riano.

Saat itu, lanjut dia, posisi Ketua DPW PPP DKI pengganti Haji Lulung adalah Joko Krismiantoro.

"Haji Lulung dipecat Romy tepatnya pada 30 Oktober 2014, waktu masih dualisme. Bahkan, bukan cuma HL, karena di tanggal dan tahun yang sama beberapa Anggota DPRD DKI kubu Djan Farid juga dipecat Romy. Diantaranya, saya sendiri, Belly Bilalusalam, Haji Maman, Nina Lubena Samsudin dan Randhika. Lain kali jangan asal ngaku-ngaku tidak pernah memecat deh," ujar Katua Komisi A DPRD DKI yang dikenal loyalis Haji Lulung itu.

"Tapi, Aziz tidak usah panik apalagi baper. Setahu saya Haji Lulung belum pindah kok dari PPP. Itu kemaren sama Pak Zulkifli (Ketum PAN) cuma silaturrahmi antar dua sahabat saja. Jangan dikira acara mudik bersama di Masjid At Tiin, Minggu (17/6/2018) kemarin itu acaranya PAN atau PPP. Kemarin kan ada Fadli Zon, Rizal Ramli, dan beberapa tokoh lainnya. Masak kalau HL besok bareng SBY dianggapnya pindah ke Demokrat? hehe. Sudah lah, jangan gunda gulana, biasa-biasa saja," Riano berseloroh.

"Satu hal yang pasti, masyarakat Jakarta tidak akan pernah lupa, kalau Aziz adalah Ahoker. Sayangnya jejak, dokumen, digital dan medsos tidak akan pernah bisa ditutupi dengan bantahan apapun," kata Riano menambahkan.

Diketahui, sebelumnya, Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abdul Aziz angkat suara perihal santernya kabar tentang bakal hengkangnya Abraham 'Lulung' Lunggana dari partai Ka'bah.

Dia mengaku, bahwa selama ini pihaknya tak pernah melakukan pemecatan terhadap Haji Lulung karena menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Dalam catatan kami, pemecatan dilakukan oleh Sdr Djan Faridz, sebagaimana pernah diberitakan media beberapa waktu lalu," kata Aziz dalam keterangan rilisnya yang tersebar di kalangan awak media, Selasa (19/6/2018).

Selanjutnya, kata dia, dalam rangka menghadapi Pemilu 2019, PPP juga telah melakukan konsolidasi organisasi sesuai amanat AD/ART PPP, yang antara lain dengan merangkul Haji Lulung untuk menjadi salah seorang pengurus DPP PPP sebagaimana sudah juga dijelaskan oleh yang bersangkutan di berbagai media.

"Saya mengapresiasi pernyataan Bang Sandi  Wagub DKI Jakarta tentang PPP DKI Jakarta, sebagaimana hubungan baik yang sudah dilaksanakan selama ini, dan PPP DKI Jakarta juga berkomitmen untuk megawal kebijakan - kebijakan Gub/Wagub DKI Jakarta Bang Anies-Sandi, untuk Jakarta yang lebih baik dan kebahagiaan warganya," ungkap dia.

PPP DKI Jakarta, kata dia, berkomitmen untuk terus melakukan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta, dibawah kepemimpinan Bang Anies-Sandi, untuk Jakarta yang lebih baik dan kebahagiaan warganya.

"Dan sebagaimana diungkap di berbagai media, keputusan yang bersangkutan (Haji Lulung) untuk tidak lagi bersama PPP sangat disayangkan, namun itu adalah hak politik yang bersangkutan yang kami hormati," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana tak meninggalkan partainya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal ini disampaikan Sandi menanggapi soal Haji Lulung yang belakangan santer dikabarkan bakal pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).

"Ya selamat untuk Bang Haji Lulung. Karena Bang Haji Lulung memang seorang tokoh dan sebenarnya saya ingin sekali beliau tetap di PPP," kata Sandi di Jakarta Timur, Jakarta (18/6/2018).

Menurut Sandi, PPP sudah identik dengan partainya orang Betawi. Ia berharap Haji Lulung yang dikenal sebagai tokoh Betawi tetap bertahan di partai berlambang Ka'bah itu.

"Keluarga kami dulu adalah orang Betawi. Ya orang Betawi itu identik dengan PPP. Tapi kalau Bang Haji Lulung punya aspirasi lain ya silahkan," ujar Sandi. (Alf)

tag: #ppp   #romi   #haji-lulung   #djan-faridz   #dki-jakarta  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement