Profil

Ferry Juliantono, Mantan Tapol yang Dapat Amanat dari Prabowo

Oleh Emka Abdullah pada hari Kamis, 16 Apr 2015 - 06:31:57 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

47P_20150414_132938_1.jpg

Ferry J Juliantono (Sumber foto : Emka Abdullah)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rapimnas Partai Gerindra yang berlangsung di Jakarta, Rabu (8/4/2015) lalu merupakan momen penting bagi Ferry J Juliantono. Dalam rapimnas itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga calon presiden RI pada Pilpres 2014 lalu, mengumumkan nama sekaligus memberi mandat kepada Ferry sebagai salah satu wakil ketua umum Partai Gerindra.  

Bersama Ferry bergabung juga ke Partai Gerindra sejumlah tokoh seperti Fuad Bawazier (mantan Menteri Keuangan, mantan politisi Partai Hanura), Rachmawati Soekarnoputri (adik Megawati Soekarnoputri), Djoko Santoso (mantan Panglima TNI), Sandiaga S. Uni (pengusaha) dan Burhanuddin Abdullah (mantan Gubernur BI). Dari deretan nama-nama itu, Ferry merupakan satu-satunya dan mantan tahanan politik.

Ferry merupakan aktivis yang rajin berdemo di jalanan ini mengaku bangga mendapat amanat wakil ketua umum mendampingi Prabowo.

"Saya bangga dengan amanat ini, sekaligus beban karena ini bukan tanggung jawab yang ringan," ujarnya saat berbincang dengan TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (14/4/2015) malam.

Ferry lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967. Selama ini Ferry lebih dikenal sebagai aktivis yang banyak menyuarakan kepentingan rakyat melalui aksi demonstrasi. Salah satu resiko yang harus dilaluinya sebagai aktivis adalah mendekam di penjara pada 2008 dan menjadi tahanan politik (Tapol). Penyebabnya, dia memimpin aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat pemerintahan SBY.  Ferry mengaku harus membela rakyat ketika kepentingan mereka diganggu dengan kebijakan pemerintah yang memberatkan mereka.

Ferry banyak terlibat dalam organisasi petani, nelayan, buruh dan agraria. Sejak 2005 sampai sekarang, Ferry dipercaya menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Dewan Tani Indonesia. Ia juga masih menjabat sebagai wakil direktur pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan) sampai sekarang.

Saat dipercaya Prabowo menjadi wakil ketua umum, sebenarnya Ferry masih mengemban jabatan ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat. Dengan demikian, Ferry masih rangkap jabatan, sebagai wakil ketua umum DPP dan sebagai ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat. Sejumlah koleganya di Partai Gerindra menyebut ditunjuknya Ferry sebagai wakil ketua umum oleh Prabowo tidak lepas dari keberhasilannya memimpin Gerindra Jawa Barat dalam menghadapi pemilu legislatif maupun pemilu presiden 2014 lalu.

Ia yakin pilihannya pada Partai Gerindra sebagai alat perjuangan tidaklah salah. Menurut Ferry, Partai Gerindra merupakan partai yang berkomitmen penuh memperjuangkan kesejahteraan rakyat di atas kedaulatan NKRI. Justru, kata Ferry, komitmennya untuk memperjuangkan nasib buruh, petani, dan nelayan akan lebih maksimal melalui partai politik.

"Saya terus berkomitmen memperjuangkan buruh, petani dan nelayan. Masyarakat seperti itu tidak boleh kita tinggalkan," tegasnya.

Ferry juga merasa bangga karena partai pimpinan Prabowo itu berkomitmen penuh melindungi segenap rakyat, tanah air dan sumber daya alam dari kepentingan-kepentingan asing. Dia berpendapat, salah satu penyebab rakyat Indonesia belum sejahtera karena pengelolaan sumber daya alam belum maksimal.

"Selain itu, pemimpin kita masih banyak yang suka dibohongi dan menyerah kepada kepentingan asing," katanya.

Di tengah kesibukannya sebagai salah satu petinggi Partai Gerindra, Ferry masih disibukkan dengan urusan belajar. Dalam waktu dekat, ia segera merampungkan program doktornya di Departemen Sosiologi Pascasarjana Universitas Indonesia. Dengan merendah, Ferry berkilah studinya di program Pascasarjana UI itu tidak lain sebagai pemenuhan kewajiban belajar yang tiada mengenal batas usia.

"Selain itu, kalau bangsa kita pintar tidak akan mudah dibohongi orang asing," tukas Ferry.(yn)

tag: #ferry juliantono   #waketum gerindra   #prabowo  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement