Berita

Mengadukan Nasibnya Ke F-PKB

Mahasiswa Indonesia Berharap Bisa Kembali Belajar ke Yaman

Oleh Agus Eko Cahyono pada hari Selasa, 14 Apr 2015 - 01:06:51 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

20Mahasiswa Yaman.jpg

Mahasiswa Indonesia Yang Belajar di Yaman Mengadu ke F-PKB DPR (Sumber foto : Indra Kusuma)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ratusan mahasiswa Indonesia yang belajar di Yaman sebagian berhasil dievakuasi ke Indonesia. Namun begitu para mahasiswa ini minta jaminan agar suatu saat bisa kembali lagi ke Yaman.

Menurut Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Yaman, Muhammad Zadith Taqwa, pihaknya menawarkan solusi kepada pemerintah agar bisa kembali belajar ke Yaman jika kondisinya sudah kondusif. Alternatif lainnya, kata Zadith, para mahasiswa Indonesia ini bisa disalurkan ke negara-negara Timur Tengah lainnya di sekitar Yaman. "Apalagi, banyak diantara mereka yang tinggal dua bulan, enam bulan dan setahun lagi tamat dari universitas Yaman tersebut," terang Zadith yang mengaku dari Darul Ulum University, Yaman.

Zadith bersama sejumlah mahasiswa lainnya mengadu ke F-PKB. Karena tak ingin keberadaannya di Indonesia menjadi beban pemerintah. "Kami tidak ingin menjadi pengangguran di Indonesia. Namun untuk belajar lagi di sini, kami tak membawa dokumen akademik," ungkapnya.

Namun demikian Zadith Taqwa berterima kasih terhadap respon cepat pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi pelajar dari Yaman. Karena Malaysia pun terlambat. Para mahasiswa tersebut diterima Ketua FPKB DPR RI A. Helmy Fiashal Zaeni, Sekretaris FPKB DPR RI Jazilul Fawaid, anggota Komisi I DPR RI FPKB Hj. Ida Fauziah, dan Saiful Bahri Anshori di ruang Fraksi PKB, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Menurut  Helmy Faishal, dalam pemulangan ini pemerintah harus ikut bertanggung jawab. Karena itu tetap harus dibantu. "Ini kondisinya darurat, maka para pelajar di Yaman itu harus dibantu oleh pemerintah. FPKB DPR akan berusaha untuk memback up melalui komisi I DPR RI agar mereka tetap bisa melanjutkan belajar, baik di Yaman ataupun negara-negara Timur Tengah lainnya," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan anggota Komisi I DPR Ida Fauziah, masalahnya para pelajar yang pulang ke Indonesia saat ini tidak membawa dokumen akademik seperti transkrip nilai.

Masih banyak pelajar yang belum pulang karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Yaman, lanjut Ida, bahkan ada yang terlibat gerakan perlawanan. "Karena itu sebelum berangkat, para pelajar itu harus diperkuat ideology kebangsaannya oleh Kemenag RI," tuturnya.

Selain itu kata Saiful Bahri, pelajar yang tidak bersedia pulang ke Indonesia tersebut karena pengaruh gurunya yang kuat sampai mengikuti jihad. Karena itu, FPKB DPR di Komisi I DPR RI agar para pelajar yang dipulangkan ini bisa terus belajar di mana pun. “Kami akan yakinkan PBNU, Pendidikan Tinggi, dan Kemenag RI untuk tetap bisa belajar sampai tamat sarjana,” ungkapnya.

Sekitar 1.800 mahasiswa yang belajar di Yaman dan baru 1.200-an yang pulang ke Indonesia, selebihnya masih tinggal di Yaman. (ec)

tag: #Krisis Yaman  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement