Ragam

Google Kembangkan Metode Baru untuk Periksa Kondisi Jantung Seseorang

Oleh M Anwar pada hari Sabtu, 24 Peb 2018 - 12:05:00 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

51human-body-heart-130925-livesciencedotcom.jpg

Ilustrasi: jantung. (Sumber foto : dok istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Menjadi raksasa di dunia internet tidak membuat Google merasa cepat puas. Perusahaan tersebut juga memanfaatkan pengalamannya di bidang teknologi untuk dterapkan di bidang lain, misalnya di bidang kesehatan.

The Verge mengabarkan kalau Google beserta anak perusahaan kesehatannya yang bernama Verily tengah mengembangkan metode baru untuk menentukan kondisi kesehatan jantung seseorang.

Metode tersebut adalah memindai retina mata seseorang dan kemudian menganalisanya dengan kecerdasan buatan supaya hasil diagnosanya bisa diketahui. Untuk mendapatkan hasil diagnosa seakurat mungkin, kecerdasan buatan yang digunakan di sini sebelumnya sudah melakukan proses analisa data kesehatan milik hampir 300 ribu pasien.

“Mereka mengambil data yang sudah diambil atas pertimbangan kesehatan dan kemudian mengeluarkannya lebih banyak dibandingkan dengan yang selama ini kita lakukan. Alih-alih menggantikan dokter, metode ini lebih ke memperluas apa yang bisa kita lakukan,” kata Luke Oakden-Rayner dari Universitas Adelaide.

Kendati melakukan analisa kesehatan dengan memeriksa retina mata pasien terdengar sungguh tidak lazim, sebenarnya ada dasar ilmiah atas metode ini. Permukaan bagian dalam mata dipenuhi oleh pembuluh darah yang secara umum mencerminkan kondisi kesehatan seseorang.

Dengan mempelajari penampakan bagian tersebut memakai kamera dan mikroskop, dokter bisa mengetahui hal-hal seperti usia, tekanan darah, hingga apakah pasiennya memiliki kebiasaan merokok atau tidak – faktor-faktor yang berperan penting dalam diagnosa kesehatan jantung seseorang.

Menurut Profesor Alun Hughes dari organisasi kesehatan jantung di Inggris, mesin yang dikembangkan oleh Google ini terlihat cukup dapat dipercaya karena pemeriksaan pada retina memang bisa dilakukan untuk memprediksi resiko serangan jantung pada seseorang.

Namun ia memperingatkan kalau diperlukan pengujian algoritma lebih jauh sebelum metode ini benar-benar bisa diterapkan di dunia kedokteran. (aim)

tag: #google   #kesehatan  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement