Ragam

Mengenal 10 Tradisi Imlek di Berbagai Kota Indonesia

Oleh M Anwar pada hari Jumat, 16 Peb 2018 - 10:51:35 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

13tradisi-tradisi-unik-perayaan-imlek-di-indonesia.jpg

Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Tahun Baru Cina atau Imlek memiliki tradisi turun temurun. Uniknya, tidak semua daerah di dunia atau bahkan di Indonesia memiliki tradisi Imlek yang sama.

Masyarakat Tionghoa yang lama bermukim di suatu tempat, menyerap budaya setempat dengan tradisi di China, sehingga melahirkan tradisi baru. Berikut 10 tradisi imlek yang ada di Indonesia:

1. Tradisi Patekoan, Jakarta

Selain pertunjukan Liong dan Barongsai, ada juga Tradisi Patekoan yang sudah dilakukan turun-temurun dari masa lalu. Konon tradisi ini diajarkan oleh Kapiten Gan Djie, seorang kapiten Tiongkok atau Kapitein der Chineezen ketiga di Batavia.

Tradisi Patekoan ini diadakan di kawasan pecinan Jakarta, yaitu Glodok. Dalam tradisi ini wisatawan yang berkunjung ke kawasan pecinan Jakarta akan mendapati deretan teko berjumlah delapan yang terpasang rapi di tepi jalan. Empat teko berada di sisi kanan, empat teko di sisi kiri. Selain itu, ada selusin cangkir di bagian tengahnya.

Teko-teko ini berisi teh tawar dan teh manis. Siapapun boleh mengambil dan meminum teh yang telah tersedia. Tak peduli dari etnis manapun, teh Patekoan ini merupakan milik bersama. Sesuai dengan yang tertulis di meja teh, “Silakan minum! Teh untuk kebersamaan, teh untuk masyarakat.”

Tradisi Patekoan terus dilakukan bukan tanpa alasan. Tradisi ini terus dijalankan untuk mengenang nuansa kampung Tionghoa masa lampau dan semangat kebersamaan di masyarakat. Selain itu dengan adanya tradisi ini juga diharapkan mampu menjaga interaksi dalam kehidupan bermasyarakat antaretnis.

2. “Grebek Sudiro”, perayaan Imlek warga Solo

Grebek Sudiro merupakan wujud perpaduan budaya lokal dan budaya Tionghoa di Solo, Jawa Tengah. Acara yang bertujuan untuk memeriahkan Imlek ini dihiasi nuansa Jawa dengan kental. Grebek Sudiro diselenggarakan di Kelurahan Sudiroprajan, Kota Gede.

Arak-arakan ini nantinya akan membawa gunungan kue keranjang yang akan menjadi rebutan setelah sampai di Pasar Kota Gede. Selain itu, ada sekitar 5.000 lampion bundar dan belasan lampion karakter Shio turut memeriahkan Imlek di Solo. Lima buah Shio juga akan dipasang di Jalan Jendral Sudirman.

3. Pekan Budaya Tionghoa di Yogyakarta

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) merupakan festival tahunan untuk menyambut Tahun Baru Imlek di Yogyakarta. Tidak hanya warga Tionghoa saja yang akan turut serta dalam festival, budaya lokal juga turut serta dalam PBTY. PBTY dilaksanakan selama tujuh hari penuh.

4. Pasar Malam Imlek di Semawis

Perayaan imlek di Semarang, Jawa Tengah, biasanya berpusat di kawasan pecinan. Suasana pasar malam di Pasar Imlek Semawis selalu menyuguhkan aneka kuliner khas dan budaya Tionghoa. Tema perayaan Pasar Semawis tahun ini adalah “Obar Abir” yang artinya warna-warni, untuk mengingatkan ke-bhinneka-an Indonesia.

5. Atraksi Pawai Tatung di Singkawang

Setiap tahunnya Singkawang akan dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun internasioal, setelah perayaan Imlek.

Setelah perayaan Imlek akan berlanjut hingga perayaan Cap Go Meh yang dilaksanakan 15 hari setelah hari pertama Imlek. Tradisi di Singkawang, Pawai Tatung, biasa diadakan untuk memeriahkan Festival Cap Go Meh.

Pawai Tatung sendiri merupakan atraksi sejenis debus dengan berparade keliling kota. Para Tatung berpakaian merah dan wajah ditembus benda tajam. Para Tatung ini dimasuki roh leluhur mereka, sehingga setelah melakukan atraksi, mereka akan kembali ke keadaan semula.

6. Imlek Fair selama 10 hari di Medan

Seperti kita ketahui, Medan juga menjadi tempat perayaan Imlek yang bisa dikunjungi wisatawan. Perayaan Imlek di Medan biasa diramaikan dengan berbagai gerai makanan, pameran, dan hiburan.

7. Festival Perang Air di Riau

Festival perang air atau sering disebut dengan Festival Cian Cui menjadi festival tahunan untuk merayakan Imlek di Sagu, Selat Panjang, Riau. Festival ini menjadi festival yang selalu ditunggu-tunggu, tidak hanya masyarakat Riau, tapi juga wisatawan dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Australia, bahkan dari Tiongkok.

Dalam festival ini, wisatawan dapat bermain air dengan ember maupun pistol air sambil berkeliling kota dengan becak motor. Di sepanjang perjalanan, orang yang berada di pinggir jalan akan saling menyiramkan air, termasuk ke pengguna becak motor.

8. Street Festival di Bogor

Sama seperti di Singkawang, festival ini juga diadakan setelah Imlek, terutama untuk merayakan Cap Go Meh. Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival setiap tahunnya diikuti oleh sekitar 2.500 peserta pawai dari berbagai komunitas dan sanggar seni.

Dalam acara CGM Bogor Street Festival, selain arak-arakan Barongsai, kelompok Liong, dan sebagainya, juga ada pertunjukan budaya lokal Bogor, seperti Sisingaan.

CGM Street Festival bukanlah festival keagamaan, tapi telah menjadi festival kebudayaan yang bisa dinikmati semua orang. Acara tahunan ini sudah berlangsung sejak 100 tahun lalu.

Mandi bersama dari sumur tujuh lubang di Depok
Ada yang unik dengan etnis Tionghoa yang merayakan Imlek di Vihara Gayatri, Depok, Jawa Barat. Mereka datang ke vihara tidak hanya untuk beribadah, tapi juga untuk mandi dengan air sumur tujuh lubang, yang dipercaya memiliki kekuatan, mendatangkan rezeki, jodoh, dan menyembuhkan penyakit.

Tempat pemandian di Vihara Gayatri memiliki nilai sejarah tersendiri sehingga para umat yang datang selalu menyempatkan diri untuk mandi.

9. Imlek di Sungai Musi
Palembang memiliki hubungan yang erat dengan warga keturunan Tionghoa sejak zaman Sriwijaya. Perayaan imlek di Palembang pun terasa sangat meriah dengan berbagai lampion yang menghiasi kawasan pecinan di Palembang.

Tidak hanya Barongsai, Perahu Naga juga akan melintasi Sungai Musi untuk memeriahkan perayaan Imlek.

10. Lima ribu kue keranjang gratis di Lombok

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ada acara silaturrahmi kebudayaan Tahun Baru Imlek. Dalam acara ini ada sekitar 1.000 porsi lontong Cap Go Meh dan 5.000 kue keranjang gratis untuk siapa saja yang datang ke Lombok.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai tari-tarian hingga pertunjukan sulap Lombok. Tidak hanya warga Tionghoa, siapa saja boleh datang.(yn/dari berbagai sumber)

tag: #imlek  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement