Berita

Kisman: Tito Sangat Menghormati Ulama

Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Kamis, 01 Peb 2018 - 06:21:52 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

16tito.jpg

Tito Karnavian (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Indonesian Studies (ISIS) Kisman Latumakulita menilai, tidak ada maksud dan niat dari Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian untuk mengecilkan peran para syuhada pejuang termasuk ulama dan oganisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dalam memperjuangkan dan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah

"Sebaliknya Kapolri Tito sangat menghargai dan menghormati pejuangan para ulama, pejuang dan ormas Islam yang telah mengorbankan segala kehidupannya, baik jiwa, darah dan harta benda untuk kemerdekaan bangsa Indonesia," kata dia kepada wartawan di Jakarta Rabu (31/01/2018)

Menurutnya, ada kekeliruan dalam memahami konteks pernyataan yang ingin disampaikan Kapolri Tito di Nahdatul Ulama (NU) pada forum kerjasama menjaga kamtibmas antara Polri dan PBNU.

"Pernyataan Tito itu sama sekali bukan ditujukan kepada para syuhada ulama, pejuang dan ormas Islam yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, tetapi dalam rangka mengantisipasi suasana, kondisi serta lingkungan strategis kamtibmas kekinian," tandasnya.

Untuk diketahui, Kapolri Tito pada sebuah rekaman video yang beredar di media sosial mengatakan bahwa "seluruh jajaran polisi pada semua tiangkatan harus menjalin silaturrahmi yang erat dengan keluarga besar NU dan Muhammadiyah, sedangkan yang lain nomor sekian, mereka bukan pendiri negara, malah mau merontokkan negara iya"

Jika dicermati pernyataan itu, kata Kisman, yang dimaksud Kapolri Tito pada rekaman tersebut adalah kondisi, suasana dan lingkungan kamtibmas bangsa kekinian.

"Bukan kondisi sebelum kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang dan ormas Islam beserta para ulama, pejuang dan ormas komponen bangsa lainnya," kata Kisman.

Menurut Kisman, di tengah-tengah masyarakat saat ini memang tak bisa dipungkiri juga masih ada kelompok orang atau oraganisasi yang ingin merontokkan bangsa Indonesia atau membubarkan NKRI.

"Fakta dan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri atau dianggap sesuatu yang tidak ada. Bagaimana cara mereka mewujudkan keinginannya? Ya caranya dengan berjuang untuk mengganti ideologi atau dasar negara dan bangsa dari Pancasila dengan ideologi yang bukan Pancasila. Inilah fakta kenyataan yang ada, bukan khayalan di langit biru atau awan putih," tegasnya. (icl)

tag: #ormas-islam   #polri  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement