Berita

Gejolak Kurs Rupiah

Pri Agung : Subsidi BBM Belum Terpengaruh

Oleh Agus Eko Cahyono pada hari Rabu, 18 Mar 2015 - 09:52:04 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

34Pri Agung.jpg

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto (Sumber foto : Indra Kusuma)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Meski rupiah bergejolak, namun subsidi BBM diprediksi tidak akan terganggu dalam APBN 2015. Hal ini lantaran subsidi BBM sudah dikurangi oleh pemerintah.

"Dengan situasi harga minyak yang relatif stabil ini, maka subsdi BBM tidak terpengaruh. Kecuali harga minyaknya naik," kata Direktur eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Diakui Dosen Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi  (FTKE) Universitas Trisakti ini, pemerintah memang harus bekerja keras mengatasi rupiah. Jangan sampai berkepanjangan. "Yang penting selama harga keekonomian BBM masih sekitar Rp8.500, itu masih aman. Tidak banyak pengaruhnya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menegaskan reformasi kebijakan di bidang subsidi yang telah dilakukan pemerintah memberi dampak positif bagi keadaan saat ini. "Dengan kita melakukan reformasi subsidi dalam bentuk penghapusan subsidi premium dan subsidi tetap untuk solar, maka perubahan kurs ini tidak berpengaruh terhadap BBM,” ujarnya.

Mantan Dekan FEUI ini menambahkan jika depresiasi terjadi sebelum reformasi kebijakan subsidi, pelemahan kurs dapat meningkatkan naiknya anggaran subsidi BBM, sehingga defisit juga akan ikut terkerek naik. Jika ditambah dengan ikut naiknya harga minyak, kemungkinan defisit dapat melampaui 3 persen.

Ke depan, pemerintah akan merumuskan respon kebijakan untuk memperbaiki deficit transaksi berjalan. Ini ditujukan untuk menekan laju pelemahan mata uang dalam negeri. “Kita bisa seperti negara lain, yang ketika mengalami pelemahan mata uang, pelemahannya relatif kecil. Atau malah dalam beberapa kasus mengalami apresiasi,” imbuhnya. (ec)

tag: #RUU Migas  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement