Berita

Ini Kata Peneliti Indef Soal Lesunya Bisnis Ritel di Era Jokowi

Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 30 Okt 2017 - 17:32:28 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

33Jokowigarukkepala.jpg

Jokowi-JK (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peneliti INDEF Sugiono menilai lesunya bisnis sejumlah ritel di era Jokowi tak hanya karena persaingan dengan bisnis online, namun juga karena iklim investasi masih kurang kondusif dibandingkan Cina, Vietnam, Thailand, maupun Malaysia.

"Industrinya tidak menyerap padat bahan baku kandungan lokal, dan rendah ekspor. Hal yang sama terjadi di Indonesia pada Pemerintahan Jokowi," ujar Sugiono kepada wartawan di Jakarta, Senen (30/10/2017).

Menurutnya, sewa lapak lahan usaha untuk investasi yang seperti itu sangat liberal dan membabi buta justru secara lisan disosialisasikan Presiden Jokowi kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota se-Indonesia.

"Secara bombastis bahkan Presiden Jokowi memberitahu kalau perlu izin investasi disetujui dalam hitungan menit," imbuhnya.

Jadi, kata dia, apa yang diajarkan oleh Presiden Jokowi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia memang bermasalah dibandingkan negara tetangga.

"Iklim investasi kalah bersaing dengan adanya ekspansi model investasi Cina di atas tadi," terangnya.

Dikatakan Sugiono, Cina di negaranya sana memang telah berpraktek mengizinkan negara-negara maju membangun industri di Cina dengan persyaratan apa pun.

"Sehingga kita kenal produk merk barat yang made in Cina," ungkapnya.

Jadi memang, lanjut Sugiono, terjadi kombinasi persaingan iklim usaha ditambah desain kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi yang tidak berpihak pada kepentingan nasional dari sudut pandang bagi pengusaha ritel modern besar dan terutama konsumen rumah tangga dan perusahaan di dalam negeri.

"Ritel itu tutup setelah beberapa bulan sebelumnya terjadi penutupan dan relokasi pabrik besar dan multi nasional di dalam negeri, maupun hengkang ke luar negeri," pungkasnya. (icl)

tag: #daya-beli   #jokowi   #jokowijk   #pertumbuhan-ekonomi-indonesia  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement