Bisnis

Para Wanita Pengusaha Harus Siap Masuki Era Digital

Oleh Bani Saksono pada hari Minggu, 08 Okt 2017 - 06:03:36 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

28MENKOP-IWAPI-MAKASSAR.jpg

Menkop dan UKM AAGN Puspayoga usai pembukaan Rakernas ke-27 Iwapi di Makassar (/10/2017). (Sumber foto : kemenkop)

 

 

MAKASSAR (TEROPONGSENAYAN) – Para wanita pengusaha diminta untuk melek dan harus memanfaatkan teknologi digital. Jika tidak, mereka akan ketinggalan. Hal itu sudah mulai dirasakan oleh pasar konvensional, baik super market maupun mal-mal yang kini mulai sepi pengunjung. "Untuk itu, perempuan pengusaha harus didorong dan mampu meningkatkan mutu dan kompetensi menghadapi era e-business, era digitalisasi. Tidak ada kata lain bagi Iwapi untuk melek digital dan memulai melakukan strategi usaha melalui media digital," kata Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi.

Hal itu diungkapkan Nita pada pembukaan Rakernas Iwapi ke-27 yang bertajuk ‘Iwapi Goes to Digital’ di Makassar (6/10/2017). Menurut Nita, pemasaran online, penjualan online, transaksi online, telah menjadi jawaban dari zaman yang serba cepat ini. "Bisnis online menggerus dengan cepat penjualan tradisional. Berapa banyak supermarket besar, mall, bahkan toko yang tutup karena sepi pembeli. Di sisi lain, jumlah penjualan online tumbuh tajam dan meningkat hampir 40%," tutur Nita lagi.

Oleh karena itu, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mendorong Iwapi untuk bergerak cepat. Iwapi, katanya,  menyambut media baru atau yang sering disebut dengan ICT (Information Communication and Technology) dengan mendukung anggotanya untuk melek teknologi.

Ada empat terobosan yang akan dilakukan Iwapi.

Pertama, melakukan kerjasama dengan perusahaan teknologi baik dari dalam maupun luar negeri dan berbagai pihak yang dapat mendukung usaha Iwai, termasuk  organisasi nasional dan internasional, perbankan , perusahaan BUMN. Dari kerjasama itu diharapkan dapat melatih dan membangun kompetensi perempuan hingga melek duna digital.

Kedua, Iwapi terus aktif memberdayakan anggotanya agar fokus dan meningkatkan usaha penjualan dan jasanya  melalui online. Ketiga, Iwapi membina para anggotanya untuk membenahi produksi dan operasional distribusi barang, agar ketika pesanan datang sudah siap. Keempat, Iwapi meyakinkan anggotanya bahwa berbisnis melalui online itu cepat, mudah dan murah, tidak diperlukan peralatan mahal, cukup dengan smartphone yang memiliki kapasitas internet.  

Menurut Nita Yudi, Iwapi juga meyakini dengan “Goes Digital” bukan hanya memperbesar omset penjualan tapi juga menjamin kelanggengan usaha. "Dengan meningkatnya kompetensi dan paham teknologi informasi bagi perempuan pengusaha di era digital, maka akan terbuka luas kesempatan untuk masuk menjadi bagian dari mata rantai perusahaan besar baik nasional maupun multinasional, dengan mengikuti tender secara online," kata Nita.

Rakernas KE-27 Iwap tersebut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan dihadiri Duta Koperasi dan UKM Dewi Motik Pramono serta sekitar 150 pengurus tingkat kabupaten/kota dan 33 pengurus tingat provinsi. Sedangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang membukanya.

"Acara Rakernas seperti ini penting untuk memperkuat kelembagaan organisasi dan juga anggotanya," tegas Puspayoga di depan ratusan anggota Iwapi seluruh Indonesia tersebut. Saat ini, di usia 42 tahun, Iwapi sudah memiliki 30 ribu pengusaha berskala UMKM dan besar yang tersebar di 150 DPC dan 33 DPD di seluruh Indonesia.

Menurut Puspayoga, tema rakernas itu juga sudah sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan UKM. Kementerian ini, kata Puspayoga, juga mendorong para pelaku usaha, baik UMKM maupun koperasi untuk memasuki dunia e-commerce.”Bila para anggota Iwapi yang hadir ada masalah atau ada yang ingin ditanyakan menyangkut koperasi dan UKM, bisa disampaikan langsung ke Ibu Dewi Motik sebagai narasumber di Rakernas ini," ucap Puspayoga. (b)

tag: #kementerian-koperasi-dan-ukm   #kukm  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement