Berita

Jokowi: Kita Ini Senengnya yang Kaya Saracen

Oleh M Anwar pada hari Kamis, 31 Agu 2017 - 10:50:36 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

36Jokowi-setkab.jpg

Presiden Joko Widodo (Sumber foto : Rumgapres)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo mengatakan, pengusaha dan investor tidak perlu banyak menunggu dalam berekspansi dan berinvestasi. Sebab momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi dalam negeri terus berjalan.

"Wartawan sering tanya ke saya, Pak Pengusaha masih wait and see. Loh, saya jawab apalagi sih yang di-wait (ditunggu) dan di-see (dilihat). Jangan sampai melewatkan momentum," kata Presiden Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Jokowi menekankan, saat ini momentum pertumbuhan ekonomi terus menggeliat. Namun, ia mengaku heran, karena isu yang terangkat di masyarakat justru cenderung yang negatif.

"Tapi kita ini senengnya yang kaya 'Saracen'. Momentum ini jangan dilupakan seharusnya," ujarnya.

Saracen merupakan kelompok yang kerap menyebarkan informasi bohong atau hoax dan ujaran kebencian berbau SARA. Saat ini mereka telah ditangkap Bareskrim Polri.

Jokowi melanjutkan, indikator momentum terus bertumbuhnya ekonomi terlihat dari meningkatnya kepercayaan lembaga-lembaga ekonomi internasional dan juga negara lain.

"Jangan sampai lupa, kita sudah mendapat peringkat layak investasi (investment grade) dari tiga lembaga," katanya, merujuk pada peringkat utang yang diberikan Fitch Ratings, Moodys Services, dan Standard and Poors.

Kemudian, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia juga meningkat, terlihat dari survei "OECD-Government at Glance". Indikator kemudahan investasi dari "Ease of Doing Business" juga membaik, dan ditargetkan bisa terus membaik ke peringkat 40.

"Ini ada momentum, kok masih ada yang pesimis. Apalagi yang dicari," ujar dia.

Fundamental ekonomi domestik, kata Jokowi juga membaik, terlihat dari laju inflasi yang pada tahun ini diperkirakan berada bawah 4 persen atau lebih baik dari perkiraan sebelumnya.

"Karena inflasi rendah ini pada pekan kemarin BI juga sudah sampaikan bahwa bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate itu sudah turun ke 4,5 persen," ujarnya.

Presiden dalam kesempatan tersebut memimpin peresemian pencatatan investasi sekuritisasi aset KIK EBA Mandiri JSMR01 milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Surat berharga tersebut berbasis pendapatan Tol Jakarta Bogor-Ciawi (Jagorawi).(yn/ant)

tag: #jokowi   #saracen  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement