Bagikan Berita ini :
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin (Sumber foto : ist)
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi I DPR mengapresiasi kualitas calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat, yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan, kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB. Hasanuddin.
"Saya melihat kelima calon dubes cukup siap menjalani tugasnya namun uji kelayakan dan kepatutan ini belum selesai," kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB. Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Dia menjelaskan uji kelayakan 23 calon dubes itu akan berlangsung dua hari yaitu pada Selasa-Rabu (13-14 Desember) mulai pagi hingga malam hari.
Menurut dia setelah uji kelayakan dilakukan maka Komisi I DPR memberikan pertimbangan dan pendapat secara keseluruhan terkait kualitas calon dubes.
"Pagi hingga sore ada lima calon yang diuji kelayakan lalu dilanjutkan malam hari dan besok (Rabu, 14/12) dilanjutkan kembali. Besok (14/12) malam baru bisa didiskusikan terkait keputusan Presiden menempatkan calon dubes di negara tujuan," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan uji kelayakan tersebut bebas dari konflik kepentingan, terkait ada anggota Komisi I DPR yang diajukan Presiden menjadi calon dubes yaitu Tantowi Yahya.
Dia mengatakan Komisi I DPR akan memberikan pertanyaan yang sama kepada semua calon dubes, yaitu tanpa kepentingan apapun karena ingin melihat kemampuan calon menjadi dubes di negara yang ditunjuk.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Saifulah Tamliha mengatakan kesimpulan sementara para calon dubes memiliki kompetensi dan penempatannya di negara-negara sahabat sudah tepat.
Dia mencontohkan calon dubes Indonesia untuk Yordania diisi oleh diplomat karir dan senior di lingkungan Kementerian Luar Negeri, langkah itu tepat dengan pertimbangan kondisi geopolitik negara tersebut.
"Kita terkendala kalau ada turis yang ingin ke Masjidil Aqsa, biasanya harus menggunakan visa Israel dan prosesnya bisa 35 hari. Seorang bisa dapat visa kalau sudah di Yordania sehingga dibutuhkan diplomat yang paham kondisi tersebut," katanya.
Dia mengatakan calon dubes harus mengenal wilayah yang akan ditempati dan kuasai diplomasi di wilayah tersebut di bidang politik, budaya dan sosial.
Menurut dia dari 23 nama calon dubes itu, 15 orang merupakan diplomat karir dan delapan dari kalangan politisi serta orang yang dianggap mampu. (plt/ant)
Bagikan Berita ini :