Berita

Begini Cara KNKT Membaca Data Black Box

Oleh Mandra Pradipta pada hari Selasa, 13 Jan 2015 - 19:51:20 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

23photo-6_1421153108514.jpg

Mardjono, Investigator KNKT (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua Tim Investigasi Musibah Air Asia Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Mardjono memaparkan cara mengungkap misteri musibah pesawat Air Asia QZ8501. Petunjuk penting yang akan ditelisik adalah membedah data-data dalam black box atau kotak hitam yang sudah ditemukan tim pencarian dan evakuasi Basarnas.
 
Langkah pertama, papar Mardjono, seminggu ke depan ini pihaknya akan mendownload seluruh isi rekaman flight data recorder (FDR) pada pesawat Air Asia QZ 8501. Download mulai dari FDR dan CVR. Selanjutkan akan dilakukan  pekerjaan yang paling sulit yaitu mentranskip isi pembicaraan dari detik ke detik, sampai pembuatan grafik-grafik data penerbangan. 
 
"Seminggu ke depan baru download, kalo sudah di download baru yang sulit itu transkripsi tentang ucapan-ucapannya yang ada di kokpit. Yang lebih lama lagi adalah membuat grafik-grafik data penerbangan ratusan parameter, bagaimana kondisi penerbangan," kata Mardjono usai rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR di gedung KK V DPR, Jakarta, Selasa (13/1/2015). 
 
Mardjono menambahkan bahwa proses downloading biasanya memakan waktu 40 menit dan untuk pembacaan CVR bisa lebih cepat. Sedang untuk pekerjaan transkrip lengkap diperkirakan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hanya saja tidak diuraikan seberapa lama proses transkrip itu nantinya akan selesai.
 
Namun Mardjono menegaskan akan tetap menjaga kerahasiaan isi black box sesuai dengan aturan civil aviation safety regulation (CASR). "Sebelum laporan selesai hal itu harus dijaga kerahasiaannya sesuai peraturan (CASR). Kalau sudah selesai laporannya ya semua yang ada di laporan itu boleh disebarluaskan," ujarnya. 
 
Pada kesempatan tersebut Mardjono juga menambahkan pihak KNKT Indonesia akan menggandeng pihak KNKT Perancis guna mengetahui makna pembacaan dari blackbox tersebut. Mardjono mengungkapkan diharapkan pengerjaan penyelidikan terhadap data dalam blackbox itu tidak memakan waktu selama setahun sesuai dengan UU internasional. 
 
"Jadi KNKT Perancis ikut serta. State of manufacture (negara pembuat pesawat-red) kebetulan juga Perancis ya. Semoga hal itu bisa mempesingkat waktu kita, dalam penanganan blackbox ini," tutur Mardjono. Selain itu juga ada beberapa negara yang berkepentingan atas hasil penyelidikan menguak musibah ini. Baik itu karena ada warga negara yang menjadi korban maupun terkait dengan aspek kepentingan lainnya.(ris)
tag: #KNKT   #Mardjono   #Air Asia  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement