JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menjelang pertemuan putaran ke dua kisruh kepengurusan Partai Golkar pada tanggal 8 Januari 2015, suasana mulai panas. Kedua kubu tampaknya ngotot mempertahankan pilihannya tentang posisi Golkar di Koalisi Merah Putih (KMP).
Tuntutan kubu Agung agar Golkar keluar dari KMP akan sulit dipenuhi kubu Aburizal Bakrie (ARB). "Kami sulit memenuhi tuntutan itu (keluar dari KMP-red)," ujar Tantowi Yahya, politisi partai Golkar kubu ARB yang juga mantan juru bicara KMP kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Tantowi yang juga Wakil Ketua Komisi I ini mengutarakan salah satu keputusan dari Munas IX di Bali adalah mengukuhkan posisi Golkar di Koalisi Merah Putih. Hal ini tentu bertentangan dengan syarat islah dari kubu Agung Laksono. Sehingga dia mengatakan akan sulit mempertemukan keinginan ke dua kubu dalam kaitannya hubungan Golkar dengan KMP.
"Memang jika melihat persyaratan itu susah, karena kita sudah memutus dimasing-masing Munas, baik di Bali maupun di Jakarta," kata Tantowi. Meski demikian semua itu akan terlihat dari hasil pertemuan putaran ke dua yang akan berlangsung besok. Pada pertemuan ke dua juru runding akan membahas terkait hubungan atau kedudukan partai Golkar dengan KMP.
Sejauh ini ada lima syarat yang diajukan oleh kubu Agung Laksono. Syarat pertama adalah pembubaran KMP. Kedua, Golkar tetap mendukung pemerintah. Ketiga mendukung Perppu Pilkada. Keempat ialah Pilpres melalui rakyat. Kelima, kubu Agung ingin pileg seperti saat ini dipertahankan, yaitu proporsional terbuka.
Menurut Tanto sejauh ini keinginan islah menjadi landasan dalam pertemuan antara juru runding ke dua kubu. Namun jika memang tidak bisa menyatukan keinginan dan masing-masing ngotot dengan tuntutannya maka jalur Mahkamah Partai dan pengadilan menjadi pilihannya. "Diselesaikan lewat mahkamah partai, kalau tidak bisa baru pengadilan," ujar Tantowi pada.(ris)
tag:
#Tantowi
#KMP
#Golkar
