Berkemeja Putih Bukan Karena Disuruh Presiden

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Tidak ada anjuran dari Presiden Joko Widodo agar para pembantunya mengenakan kemeja putih, meskipun dalam berbagai kesempatan mantan walikota Solo itu lebih banyak mengenakan baju putih. Kecuali dalam acara-acara resmi Presiden Jokowi lebih sering mengenakan batik dibandingkan jas.

Ternyata kebiasaan presiden itu, banyak diikuti menteri-menterinya. Lihat saja Menkumham Yasonna Laoly, bolak balik ke DPR, lebih sering mengenakan kemeja warna putih. Begitu juga menteri lain, di antaranya Menteri Pembangunan Desa Tertinggal Marwan Djafar.

Beberapa hari lalu mantan Ketua FKB DPR itu mendatangi rumah musisi Iwan Fals di Desa Leuwinanggung, Depok, Jawa Barat. Marwan juga  terlihat mengenakan kemeja warna putih dipadu dengan bawahan warna gelap. Saat itu Iwan menyambut tamunya dengan pakaian santai, t-shirt warna gelap dipadu celana jeans.

Komentarnya soal penampilannya yang sering berkemeja putih, Marwan mengaku dari dulu dia sudah sering berpakaian demikian karena memang suka. Kalau sekarang lebih terlihat sering berkemeja putih, itu karena jadi perhatian saja. "Sebenarnya dari dulu saya juga sering pakai kemeja putih, warna putih itu simpel, dipadu dengan apa saja masuk. Selain itu bisa untuk acara formal dan informal," katanya.

Dia mengaku tidak ada anjuran secara khusus dari presiden kepada menterinya agar sering mengenakan kemeja warna putih. Memang pada saat-saat tertentu ada anjuran, dari protokol, untuk mengenakan kemeja tertentu. Salah satunya saat pengumuman nama-nama anggota kabinet itu semua diminta mengenakan kemeja warna putih. Atau saat pelantikan menteri, diminta mengenakan batik.

"Khusus soal batik ini khan sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia sehingga memang harus dilestarikan, caranya ya harus sering digunakan," tambah Marwan.(ss)