TSPartai

Sekjen SOKSI Sebut Calon Ketum Golkar Harus Tajir

Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Senin, 25 Jan 2016 - 19:26:18 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

93Firman-Subagyo.JPG

Firman Subagyo (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wacana musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) di tubuh partai Golkar semakin kencang. Sedangkan ketua umum DPP Golkar Aburizal Bakrie (Ical) telah menyatakan tidak akan lagi maju sebagai calon ketua umum partainya pada periode selanjutnya.

Maka kemungkinan besar akan lahir kepemimpinan baru di partai Golkar pada momentum Munaslub nantinya.

Sekretaris Jenderal Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang merupakan organisasi sayap partai Golkar, Firman Subagyo mengingatkan bahwa untuk menjadi Ketum Golkar harus dengan modal kepemilikan dana yang kuat.

"Ya ada satu poin yang sering dilupakan bahwa dengan situasi politik sekarang ini biaya untuk konsolidasi partai merupakan bagian penting untuk dipertimbangkan. Karena untuk mengelola partai ini membutuhkan pembiayaan yang besar. Disisi lain, posisi pemerintah untuk dukungan dana kepada parpol sangat minim. Oleh karena itu satu yang penting menjadi persyaratan, ya kesiapan keuangan. Karena selama ini yang namanya parpol tidak cukup walapun dalam angaran dasar partai itu dari iuaran. Iuaran itu nggak jalan. Jadi yang punya kesiapan, dana itu bukan segala-galanya. Tapi menjadi yang terpenting bagi ketua umum," ujar Firman di arena Rapimnas partai Golkar di gedung JCC Senayan, Jakarta, Senin malam (25/1/2016).

Firman mengungkapkan kepengurusan DPP Golkar memiliki berbagai tanggungan yang sejak awal harus dipersiapkan. Ia berkaca pada kasus tagihan listrik kantor DPP Golkar yang sempat menunggak hingga menjadi polemik kalangan pengurus Golkar sendiri..

"Seperti sempat terjadi persoalan seperti itu bayar listrik seperti apa," ungkapnya.

Selain itu, Firman juga menjelaskan bahwa DPP Golkar memiliki pertanggung jawaban untuk selalu memberikan bantuan dana konsolidasi partai untuk pengurus DPD I propinsi hingga tingkat pedesaan.

"Karena partai itu khan menyalurkan bantuan dana ke daerah. Belum bantuan ke daerah, belum dana gawe partai di pusat. Ya bagaimana kalau nggak dipersayaratkan. Sama aja di kasih mobil bagus. Mobil bagus nggak bisa jalan kalau nggak ada bensin atau solar. Jadi, energi itu penting," pungkasnya.(yn)

tag: #golkar   #kisruh-golkar  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement