Opini

Tak Bebas Tentukan Menteri

Realitasnya, Jokowi Tak Miliki Hak Prerogatif

Oleh agus eko pada hari Senin, 27 Okt 2014 - 08:52:11 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

19kabinet kerja_setpres_10.jpg

pengumuman kabinet jokowi Jk (Sumber foto : Mulkan Salmona)

JAKARTA-Komposisi kabinet Pemerintahan Jokowi-JK dinilai belum ideal. Bahkan dalam penentuan sosok menteri, Jokowi terlihat tersandera parpol pendukung.
"Presiden Jokowi jadi terkesan tidak punya otoritas dan hak prerogatif dalam memilih menteri," kata Peneliti Utama Politik dari Lembanga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro kepada TeropongSenayan.com, (27/10/2014).

Berbagai sikap, langkah, dan pernyataan Jokowi ini, menurut Guru Besar Riset LIPI, sangat tidak konsisten. Sehingga menggambarkan begitu kuatnya tarik menarik soal menteri ini. Namun semua itu tidak diantisipasi dan dikalkulasi oleh Jokowi.
“Mulai dari pembentukan kabinet ramping dan koalisi ramping yang sama sekali tidak terbukti. Pemerintahan tanpa syarat, sulit  membutikannya," terang Siti lagi yang biasa disapa Wiwik.

Wiwik menduga ada permasalahan internal diantara pendukung Jokowi yang belum selesai, dimana terjadi tarik menarik kepentingan yang sangat alot. "Ini yang membuat masyarakat menjadi bingung. Jokowi pun terlihat seperti tersandera dan tidak bebas membentuk kabinetnya. Jadi Ini terbaca sangat gamblang oleh masyarakat, sehingga menimbulkan spekulasi dan rumor politik yang tidak jelas,” ujar Wiwik lagi

Padahal sebelumnya, lanjut Wiwik lagi,  Mantan Presiden SBY sudah membuka ruang bagi proses transisi yang baik. Sehingga  Jokowi bisa langsung bekerja dan melanjutkan pemerintahan sebelumnya. “Saat ini, justru bukan kerja, kerja, dan kerja usai pelantikan menteri, tapi mundur, mundur dan mundur," tegasnya.

Padahal,  menurut Wiwik,  konsistensi sikap pemimpin itu menjadi barang 'mahal' dan selalu disorot publik. ”Kalau memang mau menguatkan sistem presidensial, maka seharusnya partai pendukung, terutama PDIP harus sadar bahwa Jokowi punya otoritas penuh untuk menentukan calon mentrinya," papar Wiwik

Dengung revolusi mental yang digagas Jokowi, kata Wiwik, tidak akan terlihat, karena yang terkesan  justru politik transaksional dan bersyarat. ”Gimana mau revolusi mental, kalau mentalnya tidak berevolusi?. Realitasnya sekarang ini tidak begitu,” pungkasnya. (ec)

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

tag: #istana tengah merdeka  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement