Berita

Teror di Paris, Donald Trump Salahkan Pemerintah Perancis

Oleh Yunan Nasution pada hari Senin, 16 Nov 2015 - 13:47:09 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

1Donald-trump.jpg

Donald Trump (Sumber foto : Istimewa)

WASHINGTON (TEROPONGSENAYAN) - Serangkaian serangan teror di Paris mengakibatkan setidaknya 153 korban tewas. Itu adalah tragedi berdarah terbesar di Perancis setelah Perang Dunia II. Presiden Francois Hollande menyalahkan militan ISIS sebagai dalang di balik serangan itu.

Salah satu calon presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik Donald Trump malah menyalahkan pemerintah Perancis atas banyaknya korban yang jatuh dalam serangan teror di Paris. Dirinya menyalahkan kebijakan kepemilikan senjata yang dibuat oleh pemerintah Prancis.

Perancis diketahui memiliki aturan ketat soal kepemilikan senjata api. Nyatanya, hanya sedikit warga yang dibolehkan membawa senjata. Menurut Trump, andai saja warga membawa senjata, korban tewas serangan teror tidak sebanyak itu.

"Ketika Anda melihat Paris, Anda akan melihat undang-undangan kepemilikan senjata paling sulit di dunia. Tidak ada satupun yang memiliki senjata, kecuali orang-orang jahat," ucap Trump, seperti dilansir Sputnik.

"Anda dapat mengatakan apa yang Anda inginkan, tetapi jika mereka memiliki senjata-jika orang-orang kami memiliki senjata, jika warga Prancis diizinkan untuk membawa senjata-itu akan membuat situasi jauh berbeda," kata dia.

"Saya mendengarnya sepanjang waktu, Anda tahu Anda melihat kota-kota tertentu yang memiliki kekerasan tertinggi, masalah tertinggi dengan senjata dan penembakan dan pembunuhan. Chicago adalah contoh, undang-undang senjata terketat di Amerika Serikat, tidak ada masalah. Jadi negara kita lebih baik cerdas karena kita tidak pintar sekarang."

Komentar 'serangan' ke Perancis merupakan kedua kalinya dilontarkan Trump. Pada bulan Januari lalu, ia juga mengeluarkan pendapat serupa terkait serangan bersenjata sebagai imbas pemuatan kartun Charlie Hebdo.(yn)

tag: #ledakan-bom-di-paris   #paris  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement