Berita

Indonesia Terancam Krisis Moneter, Pemerintahan Jokowi-JK Miskin Ide

Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 27 Sep 2015 - 08:00:52 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

11jokowi-jk.jpg

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kaum pelajar mahasiswa atau yang biasa disebut aktivis mulai resah dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Jokowi-JK dinilai miskin ide dan gagasan dalam mengambil keputusan terkait persoalan yang dihadapi bangsa. Khususnya menyangkut krisis ekonomi.

Hampir satu tahun dibawah kepemimpinan Jokowi-JK, ekonomi kian lemah dan nilai tukar rupiah lepas landas hingga hampir mencapai Rp 15.000 per dolar Amerika.

"Jokowi-JK lemah ide dan gagasan dalam mengambil keputusan, juga lamban mengatasi persoalan bangsa dan cenderung acuh terhadap krisis ekonomi yang melanda," kata Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula, di Jakarta, Sabtu (26/9/2015) kemarin.

Menurutnya, bukan mustahil kondisi saat ini akan membuat Indonesia kembali mengalami krisis moneter seperti halnya tahun 1998.

Pasalnya, kata Beni, situasi saat ini hampir sama dengan 1998, yaitu defisit neraca pembayaran yang besar karena inflasi yang tidak terkontrol, hutang luar negeri yang semakin melambung, suku bunga tinggi dan kurs mata uang tidak seimbang.

"Ini merupakan kegagalan negara dalam merumuskan kebijakan ekonomi makro yang tercermin dari kombinasi nilai tukar yang kaku," katanya.

Lebih jauh, Beni menjelaskan, ada regulasi fiskal yang bocor, inflasi yang merupakan hasil dari apresiasi nilai tukar efektif riil, defisit neraca pembayaran dan pelarian modal yang lengah dari perhatian pemerintah.

Tidak hanya itu, Beni menambahkan, kepemimpinan Jokowi-JK menjadi kian tidak efektif dan semakin gaduh. Belum lagi kisruh partai politik yang tak kunjung usai kian memperburuk keadaan.

"Ini bisa dilihat kemarin soal saling sandra antar instansi KPK dengan Polri, kisruh internal partai politik PPP dan Golkar, ditambah kegaduhan akibat kritikan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli kepada pemerintahannya sendiri yang ditampilkan ke publik," papar Beni.

Karena itu, kata dia, perlu konsensus nasional antara elit negeri, tokoh agama, masyarakat, pemuda, pelajar, mahasiswa untuk mengganti kepemimpinan nasional dan menyusun langkah progresif guna membentuk program nasional sehingga Indonesia bisa cepat keluar dari krisis moneter.‎ (mnx)

tag: #pemerintahan jokowi-jk   #krisis moneter  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement