Zoom

Cara Rini Dianggap Cara Klasik untuk Gadaikan BRI, BNI, dan Mandiri ke China

Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 25 Sep 2015 - 11:17:34 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

46Yenny-FITRA.jpg

Yenny Sucipto (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yenny Sucipto menilai bahwa cara yang dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno sangat klasik dalam melakukan privatisasi ketiga Bank BUMN yakni BRI, BNI, dan Mandiri. Ini menyusul langkahnya yang melakukan utang ke China Development Bank (CDB).

Bila BUMN nantinya tidak mampu mengembalikan pinjaman sebesar Rp 43,28 triliun ke China, maka ketiga Bank pelat merah tersebut nasibnya akan sama seperti Indosat dan Telkomsel.

"Sebetulnya cara ini sangat klasik dan halus. Bila waktu 10 sampai 20 tahun harus dibayarkan pinjaman itu, dan ternyata tidak bisa, ya sudah akhirnya tukar guling dengan saham," kata Yenny saat dihubungi, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Oleh karenanya, Yenny mendesak agar Presiden Joko Widodo bisa mempertimbangkan pinjaman tersebut. Ini mengingat hingga sekarang Rini Soemarno belum menjelaskan secara rinci urgensi dari kebijakannya.

"Sebetulnya kita tidak menginginkan di sektor perbankan mengalami seperti itu," jelasnya. (iy)

tag: #rini soemarno   #menteri bumn   #utang indonesia   #cina   #fitra  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement