Opini

Apa Gunanya Presiden Masuk Hutan yang Sudah Hangus Terbakar?

Oleh Haris Rusly (Aktivis Petisi 28) pada hari Senin, 07 Sep 2015 - 11:32:10 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

41medium_93Haris Rusly-indra.jpg

Haris Rusly, Aktivis Petisi 28 (Sumber foto : Eko S Hilman/TeropongSenayan)

Presiden Jokowi sudah mulai kacau cara berpikirnya. Kayaknya sudah gak tau lagi apa yang harus dilakukan. Ngapain blusukan ke dalam hutan yang sudah terbakar. Apa gunya bertindak masuk ke dalam hutan yang telah terbakar hangus, selain merepotkan Paspampres?

Hutan yang sudah terbakar itu seharus dipimpin untuk dipadamkan. Sebab, areal kebakaran bisa di lihat dari peta yang tersedia. Tidak ada gunanya lagi ditinjau, kecuali di dalamnya ada manusia yang terancam nyawanya.

Ini sih bukan langkah untuk ambil resiko. Disebut mengambil resiko karena untuk tujuan menyelamatkan sesuatu yang terancam. Misalnya masuk ke dalam hutan yang belum terbakar, lalu berdiri di barisan terdepan  memimpin langsung pemadaman, agar area hutan tersebut tak terbakar.

Nah, kalau hutannya sudah terbakar, lalu apa gunanya lagi masuk ke dalam hutan yang sudah jadi abu dan arang, menghisap segala debu dan abu? Ngintip sana sini kayak orang yang sedang kebingungan.

Hutan sudah terbakar berminggu minggu lalu, bukannya dipimpin untuk dipadamkan. Ini setelah hangus terbakar baru masuk ke dalam hutan sebagai pahlawan. Pahlawan untuk siapa mas brooo?

# Maaf ya para relawan holigan, ini sih modus melarikan diri dari masalah yg menumpuk di dalam istana.(*)

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

tag: #jokowi   #haris   #hutan  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement