Opini

Highlight Ekonomi Nasional dan Pesan Gerakan Buruh 1 September

Oleh FX Arief Poyuono (Ketua Umum FSP BUMN Bersatu) pada hari Selasa, 01 Sep 2015 - 07:53:50 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

35DEMO_MAYDAY_7.jpg

Demo buruh (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

Kurs rupiah terhadap dollar AS di dekat level 14.000-an. Berdasarkan pemantauan grafik USD/IDR di Bloomberg Finance, kurs Rupiah rebound  ke 13,792 pada hari Jumat, namun akhirnya terjungkal 14,110 di akhir perdagangan. Pemerintahan Jokowi mencatatkan rekor mata uang berlambang Garuda yang terlemah dalam 17 tahun terakhir.

Pengaruh keadaan yang unstable di pasar modal global dan perlambatan ekonomi China, serta  seputar rencana kenaikan suku bunga the Fed AS masih akan menjadi penyebab terprosoknya nilai kurs rupiah terhadap dollar US, apalagi terkesan Jokowi tidak strategi untuk bisa menyembuhkan virus-virus ekonomi yang dihasilkan dari limbah-limbah Kebijakan ekonomi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya berimbas pada aset-aset finansial nasional .

Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan diharapkan bisa memperkuat nilai tukar rupiah di era Menko Perekonomian Sofyan Djalil untuk mengatasi fluktuasi di bursa saham dan menahan depresiasi rupiah lebih lanjut ternyata tidak ampuh untuk memperkuat nilai kurs rupiah dan mengangkat indeks IHSG.

Kebijakan kenaikan suku bunga the Fed sepertinya oleh sejumlah pejabat otoritas moneter AS akan segera dilaksanakan karena ancaman tingkat inflasi di Amerika di tengah makin bertambahnya uang beredar di Amerika Serikat.

Belum pulihnya harga-harga komoditas, kepanikan dan kekhawatiran investor pasar global yang dipicu oleh akan terjadinya devaluasi yuan secara alami akibat over produksi dari Industri di China yang banyak menumpuk digudang-gudang, sehingga permintaan bahan bahan baku untuk industri di China dari Indonesia akan semakin merosot. Artinya nilai Eksport Indonesia akan semakin jeblok dan menyebabkan kemerosotan saham pertambangan dan industri CPO di bursa saham akan jatuh dan nilai tukar mata uang Indonesia lebih lanjut kekisaran 15 ribu di bulan September akibat kebutuhan akan import pangan nasional .

Kebijakan fiskal yang akan dikeluarkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terkait kelonggaran pajak bagi perusahaan-perusahaan yang menginvestasikan minimal 1 triliun rupiah pada sektor-sektor tertentu tidak akan banyak berpengaruh terhadap penguatan nilai Kurs rupiah.

Selain itu, Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pasca mini reshuffle mengatakan bahwa sejumlah paket stimulus besar akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Menyusul pengumuman-pengumuman tersebut, investor belum meyakini akan menjadi sinyal positif bahwa pemerintah akan bertindak mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi, sehingga bursa dan kurs rupiah tidak akan menguat. Hal ini dikarenakan Jokowi tidak tuntas melakukan reshuffle kabinet yang berkaitan dengan masalah Ekonomi.

Dikeluarkannya peraturan baru yang mengizinkan BUMN untuk buyback saham tanpa persetujuan pemegang saham lebih dulu justru akan menyebabkan makin menambah aksi jual saham-saham BUMN yang akhirnya berimbas makin rontoknya IHSG dan bisa-bisa jatuh hingga dibawah 4.000 rupiah

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan bahwa BUMN bisa menggunakan hingga 10 triliun rupiah untuk program buyback tersebut tidak akan mampu mengerem fluktuasi di pasar modal justru seperti aksi menggarami laut saja.

Karena itu dengan keadaan seperti ini Jokowi harus secepatnya melakukan reshuffle kabinet jilid 2 yang diprioritaskan menteri-menteri yang berkaitan dengan urusan Ekonomi seperti Meneg BUMN, Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan dll, serta mempercepat perbaikan sistim Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Priok dengan memecat RJ Lino yang berpotensi akan menjadi tersangka dalam dugaan korupsi di Pelindo II, dan sering menyebabkan kemarahan pekerja hingga menyebabkan pemogokan di pelabuhan Tanjung Priok.

Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu juga meminta Jokowi tidak perlu phobia akan di gulingkan oleh buruh dan rakyat dengan aksi demontrasi 1 September sebagai aksi pemanasan untuk mendukung, menekan dan mendesak Jokowi serius menyelamatkan ekonomi dan PHK massal bagi kaum Buruh, serta memperbaiki sistim jaminan pesiun buruh agar disamakan dengan sistim pensiun PNS dan revisi UU BPJS agar lebih pro rakyat.

Aksi buruh juga mendukung Polri untuk bisa lebih memberantas pungli-pungli di sentra-sentra kawasan Industri yang banyak merugikan buruh dan pengusaha. Juga mendesak Jokowi untuk tidak melakukan penjualan aset-aset BUMN.(*)

 

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

tag: #demo buruh   #ekonomi indonesia   #buruh  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement