Berita

Tak Hanya SBY

Ketum PAN Juga Sebut Ada Oknum Buat Gagalkan Pilkada Surabaya

Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 31 Agu 2015 - 11:48:18 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

41Zulkifli-hasann.jpg

Zulkifli Hasan (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menuding ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan Pilkada Surabaya agar diundur hingga 2017.

"Ada usaha keras, bukan hanya ada rekayasa untuk menggagalkan pilkada Surabaya menjadi 2017," kata Zul di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (31/8/2015).

Dirinya mengakui selama ini PAN dan Demokrat sudah melakukan kerja keras untuk mensukseskan Pilkada di semua daerah. Namun dirinya merasa heran kenapa untuk Pilkada Surabaya selalu ada kendala.

"Saya menyatakan bahwa PAN dan Demokrat sudah bekerja keras dan sungguh-sungguh dengan seriyus agar Pilkada di Surabaya berlangsung dengan sukses Pacitan sudah bagus dan daerah lain sudah bagus tapi Surabaya yang masih terkendala terus," katanya.

Ketua MPR ini juga tak terima alasan KPU Surabaya yang mengatakan adanya perbedaan surat rekomendasi DPP PAN antara saat pendaftaran dan masa perbaikan.

"Nah terkendala surat itu, yang dijadikan alasan KPU Surabaya. Kami (PAN) menyatakan ini benar Sekjen PAN juga menyatakan benar tidak ada masalah apapun yang kedua kan diyatakan soal pajak dan itu juga tidak ada masalah," jelas politisi yang akrab disapa Bang Zul itu.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebelumnya mengutarakan kekecewaannya terhadap keputusan KPU Surabaya yang tidak meloloskan pasangan bakal calon kepala daerah Rasiyo-Dhimam Abror. (Baca: SBY Marah: Siapa Oknum yang Ingin Tunda Pilkada Surabaya)

Menurut SBY, ada oknum yang bermain untuk menggagalkan pelaksanaan Pilkada serentak di Kota Surabaya. Partainya pun bersama PAN akan mengadukan tindakan KPU tersebut ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Bawaslu.(yn)

tag: #ketum pan   #pilkada surabaya   #sby  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement