Zoom

PDIP Ungkap Lagi Menteri Hina Presiden, Demi Marwah atau Kursi?

Oleh Ilyas pada hari Senin, 06 Jul 2015 - 09:35:10 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

2pdip.jpg

PDI Perjuangan (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah jadi aktor utama yang membongkar seorang menteri yang menghina presiden beberapa waktu lalu, kini PDI Perjuangan kembali melakukan hal serupa. PDIP kini menyebut bahwa menteri atau pejabat yang berani menghina presiden bertambah dua lagi, sehingga menjadi tiga orang.

Adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengungkap seorang menteri perempuan yang hina presiden beberapa waktu lalu. Mantan Sekjen PDIP itu menyatakan bahwa menteri tersebut menyebut Jokowi tidak mengerti apa-apa. Sementara pada kali ini, politikus PDIP Masinton Pasaribu yang membongkar adanya tambahan seorang menteri dan seorang pejabat setingkat menteri yang juga berani menghina presiden.

Gemarnya PDIP membongkar soal keburukan menteri ini menuai berbagai reaksi. Ada yang menuding PDIP sengaja bermanuver agar jatah kursi menterinya ditambah oleh Presiden Jokowi. Namun ada pula yang menganggap apa yang dilakukan PDIP memang tulus untuk menjaga marwah (martabat) presiden.

Masinton Pasaribu membantah tindakan Tjahjo Kumolo dilakukan hanya untuk mengadu domba Presiden dengan menteri tertentu.

"Bukan untuk adu domba, kita ingin sampaikan ini ada yang enggak benar," kata Masinton dalam diskusi di bertajuk 'Siapa Kena Reshuffle?' di Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).

Menurutnya, tindakan Tjahjo ini sebagai upaya untuk menjaga marwah jabatan Presiden. Apa lagi yang menghina ini adalah menteri.

"Mas Tjahjo kader partai yang ditugaskan sebagai menteri. Mengatakan ada menteri yang ngata-ngatain (menghina) Presiden, itu bagian dari menjaga kewibawaan Presiden," jelasnya.

"Ini menjaga marwah kepresidenanan sebagai kepala negara. Agar menteri-menteri yang diangkat presiden ya taat-taat saja. Kalau tidak suka ya keluar." (iy)

tag: #menteri hina presiden   #presiden jokowi   #jokowi   #pdip  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement