Bagikan Berita ini :
Didi Irawadi Syamsuddin Politikus Partai Demokrat (Sumber foto : Istimewa)
Belum tentu rakyat menyukai bunyi sirine yang meraung-raung dari mobil wakilnya, dan belum tentu pula rakyat menghargai flexing atau pamer kemewahan. Sebaliknya, justru seringkali hal itu menimbulkan jarak dengan rakyat, rasa terganggu, bahkan kekesalan. Juga kerap membuat macet jalanan. Kehormatan seorang wakil rakyat tidak pernah lahir dari sirine yang meraung-raung di jalanan, apalagi dari pamer harta benda.
Yang harusnya anggota dewan pilih untuk ditunjukkan kepada publik hanyalah satu: berusaha disiplin, bekerja dengan baik, dan menjaga martabat jabatan dengan cara yang semestinya.
Sebab, rakyat tidak membutuhkan flexing atau tontonan kemewahan. Mereka hanya ingin bukti nyata: wakil rakyat yang hadir di tengah persoalan, mendengar dengan tulus, dan memperjuangkan kepentingan mereka di ruang kebijakan.
Kita semua perlu mengingat, bahwa simbol materi hanyalah fatamorgana yang cepat sirna. Yang abadi adalah jejak pengabdian dan hasil kerja yang memberi manfaat. Itulah sesungguhnya ukuran kehormatan seorang wakil rakyat.
Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.
Bagikan Berita ini :