Bagikan Berita ini :
Imam Nahrawi (kiri) nampak berbincang dengan anggota Komisi X DPR Popong Otje Djundjunan di ruang rapat Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (10/6/2015) (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah klub sepakbola di Indonesia enggan mengikuti Piala Kemerdekaan yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), lantaran khawatir terhadap sanksi federasi sepakbola dunia atau FIFA terhadap klub yang ikut di gelaran tersebut.
Meski minim peminat, Menpora Imam Nahrawi menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menggulirkan turnamen Piala Kemerdekaan pada 2 Agustus 2015 mendatang. Kompetisi hasil bentukan Tim Transisi itu akan diikuti 20 peserta dan dibagi tiga grup.
"Kami tidak ingin kompetisi berhenti. Ini salah satu kompetisi yang akan kita jalankan dan lebih cepat dari dugaan saya. Sebelumnya saya bicara kepada Presiden Jokowi, kompetisi dilaksanakan 2 Agustus," kata Imam di Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Sebelumnya, Kemenpora membekukan kompetisi Indonesia Super League (ISL) lantaran ada sejumlah klub yang tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Hal itu mengakibatkan banyak pemain sepakbola yang menganggur.
Imam mengaku, pemerintah tidak pernah berniat memberhentikan kompetisi sepakbola nasional dan banyak yang menjadi korban. Untuk itu, ia mengajak mengikuti turnamen ini yang akan dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo, sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan ke-70 Indonesia.
Dari terselenggaranya turnamen Piala Kemerdekaan ini, pemerintah melalui Kempora berharap klub-klub lain dapat bergabung.
"Kami akan mencarikan dana untuk meng-cover asuransi pemain, pelatih, pemenuhan hak klub, hak pemain pascaturnamen. Dengan rencana bergulirnya turnamen ini kepada klub lain di divisi utama, divisi satu, ISL dan lainnya jangan takut kepada orang yang sedang ketakutan akan posisinya. Ini negara hukum semua dilindungi oleh hukum agar sepakbola Indonesia bisa mewarnai paling tidak di ASEAN,” pintanya.(yn)
Bagikan Berita ini :