Opini

Munaslub Golkar dan Pilihan Prabowo

Oleh Ariady Achmad (Politisi Senior Partai Golkar, Mantan Anggota DPR RI dan Sahabat Dekat Gus Dur pada hari Jumat, 16 Agu 2024 - 14:32:15 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1723793535.jpg

(Sumber foto : )

Bak bola usai ditendang, arah menggelinding Partai Golkar masih belum sepenuhnya bisa ditebak. Masih saja muncul berbagai kemungkinan ending (akhir) atau berhentinya gejolak politik yang tengah terjadi di partai berlambang pohon beringin ini. Sangat mungkin Bahlil memenangkan perebutan kursi Ketua Umum Golkar atau sebaliknya.

Sebenarnya, upaya menggoyang Golkar melalui cawe-cawe memajukan atau mempercepat jadwal Munaslub bukan tiba-tiba. Bahkan saat beberapa waktu lalu tokoh senior Golkar yaitu Aburizal Bakrie dan M Jusuf Kalla sudah mengetahui informasi ini. Namun Ical nggak percaya. Sedang JK meyakininya. Dua faksi yang masih cukup  pengaruhnya dalam Golkar.

Bidikan terhadap Golkar tidak lepas dari kalkulasi untuk saling mempertahankan kekuatan kekuasaan pada Oktober 2024 mendatang, saat tampuk kepresidenan berganti ke Prabowo Subianto. Golkar adalah pilihan paling tepat dari berbagai pilihan yang ada untuk menjadi instrumen menandingi/mendampingi posisi Prabowo Subianto.

Penting untuk mencermati bahwa salah satu point draft materi Munaslub yang otoritasnya pada Rapimnas memunculkan informasi bahwa akan ada perubahan AD/ART. Golkar akan benar-benar menjadi partai terbuka yang siapapun bisa langsung masuk dalam struktur kepengurusan. Selain itu akan hanya ada atau struktur dewan yaitu Dewan Pembina yang akan dipimpin Joko Widodo (Jokowi).

Duet Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina dan Bahlil sebagai Ketua Umum akan menjadi modal penting untuk melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan posisi Prabowo Subianto yang juga tengah mengonsolidasikan kekuatan dengan merangkul sejumlah partai politik di DPR maupun non parlemen. Setidaknya, tidak  membiarkan Prabowo sendirian dalam menapaki transisi kekuasaan.

Hanya saja, semua masih sangat terbuka dalam politik. Prediksi yang paling memungkinkan adalah semua kembali ke Prabowo Subianto. Akankah akan berdampingan dengan Golkar yang berada dalam genggaman duet Jokowi-Bahlil dengan konsekuensi membiarkan matahari kembar dalam memasuki transisi pemerintahan. Atau sebaliknya dengan merapat dan menjalin kekuatan ke kubu Megawati atau PDIP.(*)

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement