Opini

Mengapa Harus Bahlil?

Oleh Ariady Achmad (Aktivis Senior) pada hari Selasa, 13 Agu 2024 - 20:44:40 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1723556680.jpg

(Sumber foto : )

Bahlil Lahadalia disebut memiliki peluang besar menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan posisi yang ditinggalkan Airlangga Hartarto. Mengapa harus Bahlil? Bukankah banyak kader lain yang lebih senior dan lebih moncer dibanding Bahlil di Golkar?

Barangkali salah satu jawaban yang paling pas adalah bahwa adanya Faksi Jokowi dalam Golkar. Bahkan, entah kapan dan bagaimana prosesnya, Faksi Jokowi ini sudah masuk ke dalam dan mampu mencengkeram pohon beringin. Setidaknya, Bahlil merepresentasikan kekuatan Faksi Jokowi itu.

Muncul dan menguatnya faksi baru dalam Golkar ini, harus diakui, seiring dengan mulai pudarnya peran faksi-faksi lama yang selama ini mewarnai perjalanan Golkar. Tentu banyak faktor yang menyebabkan faksi-faksi tersebut melemah. Tak hanya faksi, peran KINO juga mengalami hal yang sama. Setidaknya inilah yang terjadi dalam Golkar beberapa tahun terakhir.

Selain itu, jawaban lain adalah Bahlil mendapat dukungan Jokowi sekaligus diterima oleh Prabowo. Dua kekuatan politik paling berpengaruh ini merupakan modal penting Bahlil untuk meraih kursi Ketua Umum Golkar. Baik secara internal berupa dukungan para pemilik suara dalam Munaslub guna meraih kursi Ketua Umum Golkar. Secara eksternal untuk meraih dukungan persepsi publik.

Menariknya, baik Jokowi maupun Prabowo adalah bukan orang dalam Golkar. Namun justru disini kekuatan dan kecerdikan Bahlil dalam berselancar dalam gelombang samudera perpolitikan Golkar dan nasional. Strategi ini luput dari lawan tanding dia. Justru kartu Jokowi dan Prabowo berhasil dimainkan Bahlil dengan cerdas.

Publik memang belum begitu mengetahui kiprah Bahlil dalam Golkar. Padahal Bahlil bukan orang baru dalam Golkar. Selain kader, dia juga pernah menduduki sejumlah posisi struktural Golkar dalam kepengurusan ditingkat daerah maupun pusat. Bahkan pernah bertarung memperebutkan posisi Ketua AMPI. Meski kalah, namun sejatinya dia sedang mendapatkan "nomor punggung".

Bahlil juga memiliki nyali yang tidak kaleng-kaleng, istilah anak sekarang. Dia membuktikan mampu memenangkan perebutan kursi Ketua Umum BPP HIPMI melalui persaingin yang keras dan sengit. Sebuah langkah yang membawanya ke jejak meraih kursi jabatan publik dan politik lebih tinggi yang menguras energi dan pengorbanan.(*)

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement