Berita

PKS Minta Pemerintah Utamakan Tenaga Kerja Lokal

Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 28 Jun 2015 - 10:35:15 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

46Jazuli Juwaini 002 (1).jpg

Jazuli Juwaini (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Banjir tenaga kerja kasar asal China menjadi perhatian Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS). Selain mendesak agar pemerintah tegas menegakkan aturan, PKS minta tenaga kerja lokal diprioritaskan.

"Harus memprioritaskan tenaga dalam negeri," kata Jazuli Juwaini, Ketua DPP PKS kepada TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (28/6/2015). Dia mengingatkan memberdayakan tenaga kerja dalam negeri menjadi tanggungjawab pemerintah.

Baca juga : Tommy: Sebentar Lagi Asing Diizinkan Bangun Pangkalan Militer di NKRI

Jazuli mengingatkan bila banjir tenaga kerja kasar itu terus dibiarkan maka angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat tajam seiring sempitnya lapangan pekerjaan. Bukan tidak mungkin juga berpotensi timbulnya ketegangan sosial.

Baca juga : Buruh Asal China Buang Air Besar Sembarangan, Warga Lebak Banten Mengeluh

Jazuli yang juga Ketua Fraksi PKS DPR ini mengungkapkan tindakan tegas juga perlu dilakukan pemerintah. Pasalnya, banjirnya tenaga kerja kasar dari negeri tirai bambu itu disinyalir dilakukan dengan cara illegal.

Baca juga : Politisi PKB Ini Desak Menaker Tertibkan Tenaga Kerja asal China

Untuk itu anggota DPR dari daerah pemilihan Banten III yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan ini mendesak agar Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri bisa mengambil langkah tegas untuk segera menyelesaikan masalah ini.

Baca juga : Kemenaker Jangan Diam atas Masuknya Ribuan Pekerja dari China

"Pihak terkait dari pemerintah harusnya lebih hati-hati memberdayakan tenaga luar, termasuk dari pihak swastanya," ungkap politisi yang suka berpeci ini. Banjir tenaga kerja kasar China di Banten mulai meresahkan masyarakat.(ris)

 

tag: #pks   #tenaga kerja china   #jazuli  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement