Berita

Pengamat: Islam Nusantara Muncul Karena Gagal Pahami Islam yang Universal

Oleh Emka Abdullah pada hari Kamis, 25 Jun 2015 - 14:47:40 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

13NU.jpg

Nahdlatul Ulama (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Jombang pada 1-5 Agustus 2015 akan mengusung tema 'Islam Nusantara'. Dalam Munas Alim Ulama NU yang digelar di Masjid Istiqlal (14/6/2015) Presiden Joko Widodo telah menyatakan dukungannya kepada NU untuk meneguhkan Islam Nusantara.

Saat ini publik sedang ramai mendiskusikan isu 'Islam Nusantara'. Muncul sikap pro dan kontra terhadap isu Islam Nusantara.

Cendekiawan muslim Mohammad Nasih mengatakan, istilah Islam Nusantara sesungguhnya lahir dari kegagalan dalam memahami Islam yang memiliki nilai-nilai universal. Pencetus gagasan Islam Nusantara, kata Nasih, gagal memisahkan antara Islam sebagai doktrin dan peradaban yang lahir dari doktrin itu.

"Mereka gagal memisahkan antara ajaran Islam yang kaaffah dengan seorang yang selalu berproses untuk menjadi muslim," ujar Nasih kepada TeropongSenayan, Kamis (25/6/2015).

Karena gagal memahami Islam yang universal itu, lanjut Nasih, mereka terjebak dalam anggapan tentang tampilan muslim di lokal geografis tertentu sebagai Islam itu sendiri. Cara berpikir tersebut dianggap sangat berbahaya.

"Kalau kita mau konsisten dengan gagasan itu, mestinya juga harus berani mengatakan bahwa Islam nusantara adalah Islam yang ajarannya adalah antikorupsi. Sebab, banyak orang yang dalam KTP beragama Islam di wilayah nusantara ini melakukan tindak korupsi," papar Nasih.

Dalam pandangan Nasih, Islam sebagai agama yang sempurna bukan hanya mengajarkan masalah ramah dan toleransi tetapi juga anti korupsi. Ramah, toleran dan antikorupsi adalah ajaran Islam.

"Bahkan yang lebih bagus dari itu juga banyak dalam Islam," pungkas Nasih. (mnx)

tag: #PBNU   #Islam Nusantara   #Korupsi  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement