Opini

China Akan Kuasai Indonesia dan ASEAN Gantikan Amerika dan Inggris? (2)

Oleh Chaerudin Affan, SE (Mahasiswa Pascasarjana FISIP UI) pada hari Rabu, 24 Jun 2015 - 07:03:17 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

39China.jpg

Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

Keseriusan China di buktikan dengan pernyataan Duta Besar China untuk Thailand dalam Surat Kabar The Nation (25/9), Duta Besar China untuk Thailand Ning Fukui menyatakan "harus ada jalur kereta yang menghubungkan dua mitra dagang tersebut".

Pernyataan Duta Besar China untuk Thailand sangat lazim, mengingat pyroyek ambisius tersebut akan melalui negara Thailand

Melihat peluang tersebut, Pemerintah kita Menginginkan juga adanya sambungan rel-kereta sampai ke Surabaya. Pemerintah kita yakin, pengiriman logistik lewat jalur KA lebih efisien dibanding hanya mengandalkan kapal.

Setelah proyek ambisius ini selesai maka ASEAN akan menyerupai UNI EROPA. Negara di ASEAN akan tersambung dengan jarak tempuh yang semakin singkat dan biyaya yang terjangkau. Kondisi tersebut akan menguatkan konsep regional ASEAN, yang akan berdampak pada Ekonomi Negara-Negara di ASEAN.

China sebagai motor penggerak proyek ambisius ini akan memegang kontrol penuh, mengingat kepentingan mereka dalam hal bisnis. Oleh sebab itu Negara-Negara ASEAN harus pula menyiapkan berbagai strategi agar kedaulatan negaranya tidak di rampas oleh China.

Dampak dari proyek kereta tersebut tidak hanya akan berpengaruh pada ekonomi negara-negara ASEAN, tapi akan merubah dua dimensi besar didunia. Dua dimensi tersebut adalah Geo Politik, dan geo ekonomi Dunia.

Di dalam dimensi geo politik, maka yang akan berubah adalah hubungan relasi kuasa. Proyek tersebut pastinya akan menghilangkan hubungan relasi kuasa antara Amerika dan Inggris yang semula merupakan negara adidaya terhadap Negara-Negara ASEAN. Sentrum power ASEAN akan berpaling ke China sebagai Negara Adidaya baru.

Dimensi kedua yaitu dimensi ekonomi, akan mengalami perubahan. Benturan bisnis juga terjadi antara trans ASEAN dengan dua perusahan pesawat terbesar di dunia. Penggunaan pesawat Boing dan Air bas akan menurun, seiring dengan peralihan penggunaan alat tramsportasi barang, yang semula dengan pesawat beralih ke kereta yang jauh lebih efisien.

Perubahan 2 dimensi tersebut tentunya tidak mengubah apapun menyoal kedaulatan NKRI. Baik Amerika- Inggris- ataupun China, mereka hanya akan memikirkan kedaulatan negaranya. Perkembangan pergaulan internasional yang semakin liberal, membuat semua negara dapat menjadi mangsa atau pemangsa. Negara berkembang dalam hal ini Indonesia hanya akan dipandang sebagai pijakan untuk kedaulatan negara mereka masing- masing.

Tidak ada alasan untuk negara kita bergantung pada negara manapun untuk menegakan kedaulatan NKRI, dan menciptakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karenanya diperlukan keseriusan pemerintah untuk menciptakan kemandirian ekonominya dan kedaulatan politiknya, tanpa campurtangan negara lain.(*)

 

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

tag: #china   #asean   #amerika   #inggris  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement