Berita

Petugas Kekurangan Alat Berat untuk Cari Korban Longsor

Oleh Rihad pada hari Minggu, 04 Apr 2021 - 16:27:33 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1617528453.jpg

Kondisi longsor di NTT (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Akibat kekurangan alat berat, petugas sulit mencari korban banjir bandang di wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4) dini hari WITA, kata Camat Adonara Timur Damianus Wuran.

"Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Minggu (4/4).

Banjir bandang di Waiwerang dan sekitarnya merupakan salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (4/4) dini hari. Satu titik lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.

Ia menjelaskan khusus pada bencana banjir bandang di wilayah Waiwerang dan Waiburak, jumlah korban yang teridentifikasi untuk sementara sebanyak 6 orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam proses pencarian.

Banjir bandang berupa aliran lumpur yang membawa serta kayu dan batu tersebut juga mengakibatkan banyak rumah penduduk rusak parah serta menghanyutkan kendaraan, barang-barang berharga, hingga membuat akses jembatan terputus.

Untuk saat ini, kata dia, proses pencarian masih dilakukan secara mandiri oleh warga setempat karena persediaan alat berat yang ada di Pulau Adonara sudah dimobilisasi untuk mendukung penanganan bencana di Kecamatan Ile Boleng.

"Karena korban yang di Ile Boleng lebih banyak sehingga evakuasi alat berat diprioritaskan ke sana," katanya.

Selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat agar siaga untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi korban yang selamat.

"Warga yang kondisinya tinggal pakaian di badan kita identifikasi dan berikan penanganan darurat berupa pelayanan kesehatan, makanan, tempat istirahat, dan sebagainya," demikian Damianus Wuran.

40 Rumah

Sementara itu, Sebanyak 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan tertimbun longsor akibat dari meningkatnya curah hujan di daerah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan dihubungi dari Kupang, mengatakan saat ini petugas BPBD di lapangan masih melakukan pendataan."Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor," katanya.

Petugas BPBD bersama TNI dan Polri saat ini sedang mencari korban yang hilang akibat tertimbun longsor.

Dia enggan mengatakan jumlah pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor.

Alfonsus menambahkan saat ini Bupati Flores Timur bersama dengan sejumlah pihak sedang berada di lokasi untuk meninjau sejumlah lokasi bencana di daerah itu.

"Sejumlah akses jalan menuju ke lokasi juga terputus sehingga proses evakuasi cukup terhambat," ujar dia.

Selain itu jaringan telepon dan internet juga putus sehingga koordinasi dari lokasi bencana juga terhambat.

tag: #longsor  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement