Berita

Pemerintah Akan Buka Sekolah Tatap Muka, Netty Aher: Berapa Jumlah Guru Yang Sudah Divaksin, Buka Datanya!

Oleh Bachtiar pada hari Rabu, 31 Mar 2021 - 17:01:47 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1617184907.jpg

Netty Prasetyani Aher Anggota Komisi IX DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021, setelah guru dan tenaga pendidik divaksin Covid-19.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar transparan soal  jumlah guru dan tenaga pendidik yang telah divaksin.

“Jika vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu syarat diberlakukannya pembelajaran  tatap muka, maka saya meminta pemerintah membuka datanya. Berapa jumlah guru yang ada, dan berapa banyak yang sudah divaksin? Karena berdasarkan informasi dari organisasi pendidik, vaksinasi terhadap mereka berjalan lambat. Jika informasinya benar, maka sulit dipastikan semua guru dan tenaga pendidik sudah divaksin pada Juli,” kata Netty dalam keterangannya, Rabu (31/03/2021).

Netty berpandangan, bagaimana mungkin PTM diberlakukan jika target vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik belum tercapai.

"Kita tidak ingin PTM menjadikan anak-anak seolah kelinci percobaan dalam menghadapi Covid-19?" sindirnya.

Oleh sebab itu, Netty meminta pemerintah agar target vaksinasi  meliputi semua guru, baik  yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), maupun guru honorer yang jumlahnya sangat banyak.

“Semua guru dan tenaga pendidik harus mendapat prioritas vaksinasi tanpa membedakan status. Ada kekhawatiran bahwa vaksinasi hanya diberikan kepada guru-guru yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) saja, padahal, sangat banyak guru-guru honorer yang tidak terdaftar di Dapodik. Bagaimana nasib mereka jika harus melakukan PTM tanpa divaksin?” tandas Netty.

Menurut Ketua Tim Covid-19 FPKS, semua prasyarat PTM  mulai dari realisasi vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik, sarana prasarana sekolah yang sesuai protokol kesehatan, hingga kesiapan siswa dan orangtua dalam mendukung PTM  harus terpenuhi.

“Pemerintah perlu menganalisa  kesiapan sekolah dalam  menerapkan protokol kesehatan.  Apakah semuanya sudah memenuhi standar prokes untuk pembelajaran  tatap muka? Apakah sekolah-sekolah sudah semuanya mengisi Daftar Periksa Protokol Kesehatan? Hal-hal semacam ini harus diperhatikan sebelumnya  agar perangkat di lapangan tidak gamang dan kelabakan  saat kebijakan PTM diberlakukan,” tandasnya .

Daftar periksa protokol kesehatan  tersebut  berupa daftar kesiapan sekolah dalam melaksanakan sekolah tatap muka seperti memiliki tempat cuci tangan, thermo gun dan fasilitas kesehatan yang baik. Data dari Kemendikbud hmenunjukkan baru 52,42 persen sekolah yang mengisi daftar periksa protokol kesehatan.

Terakhir Netty meminta agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus berdasarkan zonasi COVID-19.

“Kebijakan PTM harus memperhatikan zonasi. Untuk zona orange dan merah saya sarankan agar PTM tidak dilakukan. Selain itu pemerintah harus menjelaskan secara lengkap kepada masyarakat, terutama para wali murid seperti apa skema dari PTM yang akan diterapkan.  Apalagi setiap sekolah dan daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Pemerintah juga harus memastikan PTM berjalan dengan aman, jangan lepas tangan dan sepenuhnya menyerahkan kepada orang tua murid,” tandas Netty.

tag: #sekolah  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement