Bagikan Berita ini :
Sri Mulyani (Sumber foto : Ist)
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Indonesia masih mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal I 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan ekonomi di kuartal I 2020 minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Proyeksi ini lebih baik dibandingkan kuartal IV 2020 yang minus 2,07 persen. "Kami berharap sih sebetulnya bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mendekati minus 0,1 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (23/3).
Indonesia mengalami resesi di tahun lalu. Perekonomian di kuartal II dan III berturut-turut mengalami kontraksi atau minus, masing-masing minus 5,32 persen dan minus 3,49 persen.
Resesi berlanjut di kuartal IV 2020, di mana perekonomian domestik masih minus 2,19 persen. Secara keseluruhan di 2020, perekonomian Indonesia juga minus 2,07 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menjelaskan, perbaikan ekonomi mulai terjadi di kuartal I dan II tahun ini. Ia bahkan memproyeksi adanya pertumbuhan yang signifikan di kuartal II mendatang, yakni mencapai 7 persen.
"Kuartal II dan seterusnya menunjukkan perbaikan signifikan dari segi angka. Karena kuartal II basis paling rendah di kuartal II 2020, di 2021 akan terjadi perbaikan sangat signifikan kalau hitung-hitungan terakhir di atas 7 persen," jelas Febrio.
Perkiraan Kuartal II
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 tumbuh 7%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang mengalami kontraksi 5,32%.
Beberapa waktu lalu, Bahana Sekuritas mempublikasikan proyeksi terbarunya mengenai prospek pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini. Dalam analisa Bahana, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan tumbuh 4,3% sepanjang tahun.
Bahana Sekuritas memperkirakan akselerasi ekonomi akan tumbuh bertahap. Khusus di kuartal kedua tahun ini, lembaga itu memproyeksikan ekonomi tumbuh di atas 7%.
Perlu digarisbawahi, untuk mencapai angka yang diperkirakan, maka harus diiringi dengan pengendalian kasus Covid-19 dan pemerintah tidak melakukan lockdown total untuk kedua kalinya.
Selain itu, program vaksinasi juga berjalan sesuai target di mana 46% populasi sudah menerima vaksin pada akhir tahun. Terakhir, kegiatan ekonomi secara perlahan berangsur normal sepanjang tahun ini.
tag: #sri-mulyani #ekonomi-indonesiaBagikan Berita ini :