Berita

Pimpinan Aliran Hakekok Balakasuta Mengaku Ingin Tobat

Oleh Ariful Hakim pada hari Sabtu, 13 Mar 2021 - 08:45:26 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1615599926.jpg

Pimpinan aliran Hakekok dan pengikutnya (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)—Geger aliran Hakekok Balakasuta dengan ritual mandi bersama dalam keadaan bugil. Ritual itu diyakini bisa membuat mereka kaya raya. Sebanyak 16 orang pengikut ajaran Hakekok kini sudah diamankan dan diperiksa polisi, setelah video mandi bersama itu viral di tengah publik.

Kegiatan itu dilakukan di penampungan air PT GAL, yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (11/3/21). Wakil Kepala Polres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan ritual tersebut diikuti oleh laki-laki dan perempuan dewasa serta anak-anak.

"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," ungkap Kompol Riky Crisma pada wartawan.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang Hamdi Ma"ani, pimpinan ajaran tersebut, A, mengatakan bahwa ritual itu merupakan sebuah prosesi penyucian diri. Selama bertahun-tahun, para anggota ajaran Hakekok berharap kaya raya, tetapi tidak pernah terkabul. A mengatakan ajaran Hakekok telah membuat komitmen dengan Imam Mahdi dan dijanjikan kaya-raya. Namun, pengharapan itu tidak kunjung terwujud.

"Akhirnya setelah melakukan rajaban kemarin, mereka memutuskan untuk menyucikan diri, bebersih dan bubar," jelas Hamdi kepada wartawan di Pandeglang, Jumat (12/3/21).

Hamdi berujar A mengakui kesalahannya dan ingin bertobat. Pernyataan itu dikemukakan A kepada Hamdi saat keduanya berjumpa di Polres Pandeglang.  Bahkan Hamdi meyakinkan, A merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing dan dibina.

Hamdi menyampaikan ajaran Hakekok sudah ada di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, sejak bertahun-tahun lalu. Para penganut ajaran ini pernah dibina MUI Kecamatan Cigeulis dan juga tokoh masyarakat setempat, tetapi belakangan ini muncul lagi tanpa sepengetahuannya.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku prihatin terhadap munculnya ajaran Hakekok. Menurutnya, kemunculan ajaran ini menjadikan suatu ironi karena Pandeglang disebut sebagai Kota Santri. "Prihatin kita semua, hal-hal tidak kita duga, harus kita rembukan sama-sama," tuturnya di Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (12/3/21).

tag: #aliran-keyakinan  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement