Zoom

Mengapa Bisa Terjadi Banjir Bandang di Puncak?

Oleh Rihad pada hari Rabu, 20 Jan 2021 - 10:54:17 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1611114807.jpeg

Kondisi pasca banjir (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Banjir bandang menerjang Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Puncak pada Selasa (19/1). Daerah itu disebut kawasan Gunung Mas. 

Camat Cisarua, Deni Humaedi, mengatakan banjir bandang terjadi sekitar pukul 09.40 WIB di kompleks Gunung Mas, Blok C, RT 02 RW 02, Desa Tugu Selatan. 

Selain itu, banjir bandang juga terjadi di Kampung Rawa Dulang RT 02/03 masih di Desa Tugu Selatan. 

Meski begitu, sejauh ini BPBD Jabar belum menerima laporan korban tewas akibat banjir bandang itu. 

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, kawasan itu dikenal sebagai lokasi wisata Agrowisata Gunung Mas. Di dalamnya juga terdapat sejumlah vila untuk para wisatawan.  

Menurut laporan sementara yang diterimanya, banjir bandang disebabkan adanya longsoran. Namun, dia belum tahu di mana lokasi longsoran tersebut. "Penyebabnya sendiri longsor entah dari mana. Kita sedang tunggu laporan ya. Apakah itu akibat dari pengelupasan di hutan atau di kebun teh saya belum resmi mendapatkan informasi lengkap yang penting selamatkan dulu masyarakat evakuasi dulu setelah itu yang lain-lain dulu," kata Ade. 

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Bogor, tercatat ada 900 jiwa terdampak banjir. Sementara ini, warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas. Namun mengenai kerugian materil masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bogor.   

Dari data terbaru BPBD Jabar hingga Selasa malam, tercatat jumlah kerusakan bangunan akibat banjir bandang di Puncak sebanyak 4 unit. Terdiri dari 3 rumah dan 1 warung. 

"3 unit rumah rusak berat, 1 unit warung rusak berat," tulis keterangan resmi BPBD Jabar. BPBD Jabar juga memastikan hingga saat ini belum menerima laporan korban tewas. Namun ada 161 kepala keluarga terdampak banjir bandang ini.  

tag: #banjir-bandang   #kawasan-puncak  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement