Berita

Dr. Andrianto, Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19, Meninggal Dunia

Oleh Rihad pada hari Kamis, 19 Nov 2020 - 14:24:21 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1605770661.png

Andrianto Purnawan (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Andrianto Purnawan, dokter bedah saraf yang menjabat Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Andrianto Purnawan (38) meninggal dunia pada Rabu (18/11) di RS Soetomo, Surabaya. Andrianto meninggal karena COVID-19.

Andrianto meninggal Rabu (18/11) pukul 10.56 di RS Soetomo (Surabaya) setelah sekitar 15 hari dirawat karena COVID-19. Demikian pernyataan Humas Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Halik Malik, Kamis (19/11).

Saat ini sudah lebih dari 160 dokter yang gugur karena COVID-19. Sementara itu, data dari laporcovid.org menunjukkan, sebanyak 102 perawat dan 8 dokter gigi yang meninggal terpapar virus Sars-CoV-2 itu berdasar data per 19 November 2020.

Halik mengatakan, semasa hidup mendiang Andrianto dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada para juniornya. Selama pandemi COVID-19, dia sempat beberapa kali bertemu dengan Andrianto.

"Sepanjang pandemi ini beberapa kali saya sempat bertemu dengan almarhum di kantor PB IDI, dokter TOP begitu beliau akrab kami sapa adalah sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada saya yang lebih junior, bekerja dengannya membuat semua urusan rasanya lebih mudah," kata dia.

Andrianto yang aktif di Satuan Tugas Penanganan COVID-19 PB IDI, juga terlibat dalam penggalangan donasi APD dari berbagai pihak kepada dokter di daerah, melakukan edukasi kepada masyarakat antara lain melalui tulisannya di media dan mengisi serial diskusi online seputar pencegahan COVID-19.

"Sejak muda memang sudah dikenal sebagai aktivis di lembaga kesehatan mahasiswa Islam dan aktif dalam berbagai pelayanan sosial kebencanaan di Indonesia, sungguh kami merasa kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar," demikian ungkap Halik.

Sebelum menjadi Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19 PB IDI, Andrianto yang mengambil spesialisasi bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu tercatat sebagai anggota bidang hubungan lembaga pemerintah dan media massa PB IDI periode 2019-2021.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng Mohammad Faqih belum mengetahui apa penyebab utama Andrianto meninggal dunia. Ia menduga, Andrianto meninggal murni karena COVID-19. Pasalnya, Andrianto dikenal tidak memiliki komorbid tertentu. COVID-19 lah yang membuat paru-paru Andrianto semakin memburuk hingga harus menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kemungkinan meninggalnya akibat kondisi pernafasannya. Selama ini saya tidak mendengar beliau punya komorbid," pungkas Daeng.

Pasien meninggal akibat COVID-19 di Indonesia total menjadi 15.503 orang per 18 November 2020. Jumlah ini naik 110 kasus dari data sehari sebelumnya. Per hari ini, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus meninggal terbanyak, yaitu 27 orang. Sementara Jawa Tengah di urutan kedua dengan 18 pasien meninggal

tag: #covid-19   #dokter  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement