Bisnis

Hutama Karya Turut Andil Gerakkan Ekonomi Sumatera

Oleh Rihad pada hari Rabu, 11 Nov 2020 - 12:01:58 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1605070918.png

Dirut Hutama Karya Budi Harto (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, Hutama Karya saat ini sedang menjalankan mandat pemerintah untuk membangun dan mengembangkan JTTS sepanjang 2.765 km, dari Lampung hingga ke Aceh.

Sumatra sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua di Indonesia, membuat Hutama Karya tak hanya berfokus pada pembangunan konstruksi JTTS, tapi juga ekonomi Sumatra. Salah satunya melalui pengembangan kawasan industri 4.0 yang didukung penyediaan infrastruktur utama, seperti energi, air dan pengolahan limbah.

"Dengan penyediaan infrastruktur tersebut, Hutama Karya turut mewujudkan eksistensi JTTS sebagai koridor ekonomi baru. Selain juga sebagai bentuk pemerataan infrastruktur dan ekonomi," ucap Budi, Selasa (10/11).

Pembangunan JTTS termasuk agenda prioritas pemerintah yang dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Hutama Karya berharap pembangunan ini dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Sehingga dapat mengakselerasi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi menuju Indonesia maju.

Hutama Karya sebagai salah satu BUMN, terus bertransformasi menjadi perusahaan yang transparan, akuntabel, dan memiliki daya saing tinggi baik dari sisi bisnis, produk, teknologi, serta kualitas sumber daya manusia. 

Kontribusi positif untuk negeri termasuk juga dalam hal pembangunan infrastruktur, yang memberi manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat.Lebih  lanjut, Budi mengatakan  bahwa  sesuai  dengan  visi  pemerintah  tentang  pembangunan, Indonesia tidak lepas dari posisinya yang berada dalam dinamika regional dan global.


 

Secara geografis,  Indonesia  terletak  di  Kawasan  Timur  Asia  (termasuk  Asia  Tenggara),  yang merupakan jantung pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan luas  kawasan  terbesar,  penduduk  terbanyak,  dan  sumber  daya  alam  terkaya,  yang  mana  diantaranya  berada  di  Pulau  Sumatera.  Oleh  karena  itu,  pembangunan  JTTS  termasuk  agenda prioritas pemerintah yang dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Dengan    semangat    Hari    Pahlawan,    Hutama    Karya    ingin    melanjutkan    perjuangan memperkokoh  negeri  melalui  pembangunan  infrastruktur,  dengan  selalu  melakukan  inovasi dan  terobosan  baru  berkelanjutan.  Saat  ini  Hutama  Karya  terus  berfokus  dalam  membangun dan  mengembangkan  JTTS  sebagai  salah  satu  PSN.  Harapannya  agar  dari  pembangunan  ini dapat  menggerakkan  ekonomi  rakyat,  sehingga  wilayah-wilayah  di  Indonesia,  dalam  hal  ini Pulau  Sumatra,  turut  menjadi  bagian  penting  dari  rantai  produksi  regional  dan  global,  yang berperan mengakselerasi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi, menuju Indonesia maju,” pungkas Budi.

Executive  Vice  President  Sekretaris  Perusahaan  Hutama  Karya  Muhammad Fauzan,  menambahkan  bahwa  Sumatra  menjadi  sentra  produksi  dari  pengolahan  hasil  bumi, dan  juga  lumbung  energi  nasional.  Kegiatan  perekonomian  utama  Sumatra  saat  ini  berfokus pada kelapa sawit, karet, batu bara, perkapalan dan besi baja.

“Tersambungnya JTTS nantinya mulai  dari  Lampung  hingga  Banda  Aceh,  kami  harapkan  dapat  memfasilitasi  pengolahan potensi sumber daya, sehingga Sumatra dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab pengembangan kegiatan ekonomi utama juga memerlukan konektivitas (infrastruktur), yang  selanjutnya  harus  didukung  oleh  bertambahnya  ketersediaan  energi  yang  cukup,  untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi, yang available, reliable dan affordable,” kata Fauzan.

Lebih lanjut, Fauzan juga menyampaikan bahwa konektivitas di Sumatra perlu didukung agar pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  tidak  hanya  bertumpu  di Pulau  Jawa,  namun  merata  ke berbagai  wilayah,  sehingga  keseimbangan  kondisi  infrastruktur  dapat  tercapai.  Kehadiran infrastruktur jalan di Sumatera diyakini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat, serta  meningkatkan  produktivitas  kegiatan ekonomi. 

Sebagai  contoh  kelapa  sawit,  tingkat produksi Crude Palm Oil (CPO) sangat bergantung pada waktu tempuh, sebab kualitas Tandan Buah  Segar  (TBS)  akan  menurun  dalam  48  jam  setelah  pemetikan.  Namun  dengan  adanya JTTS, waktu tempuh bisa menjadi lebih singkat sehingga mampu meningkatkan kapasitas serta kualitas, tak hanya kelapa sawit namun sumber daya alam lainnya.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.160 km, dengan rincian 651 km ruas tol dalam tahap konstruksi dan 509 km ruas tol yang telah beroperasi secara penuh. Ruas tol yang telah beroperasi di antaranya adalah ruas Medan–Binjai seksi 2 & 3 (13 km), ruas  Palembang –Indralaya  (22  km),  ruas  Bakauheni –Terbanggi  Besar  (141  km),  ruas Terbanggi Besar –Pematang Panggang –Kayu Agung (189 km), ruas Sigli –Banda Aceh seksi 4 Indrapuri –Blang Bintang (14 km) dan ruas Pekanbaru –Dumai (131 km).

tag: #hutama-karya  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement