Berita

Hubungan Dagang Cina-Australia Renggang, PM Australia: Tak Mau Diintimidasi

Oleh Aries Kelana pada hari Kamis, 11 Jun 2020 - 14:44:41 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1591861481.jpg

Scott Morrison (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Selepas Perdana Menteri Australia Scott Morrison menekan Cina untuk terbuka pada penyelidikan internasional terhadap wabah COVID-19, Departemen Pendidikan Cina mengatakan siswa harus mempertimbangkan kembali untuk memilih belajar di Australia, mengancam industri ekspor terbesar keempat Australia, pendidikan internasional, senilai A$ 38 miliar (US$ 26 miliar) setiap tahun. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa ia tidak akan diintimidasi atau menyerah pada paksaan ketika ditanya pada hari Kamis apakah Australia akan terus menerima ekspor dari mitra dagang utama Cina. “Kami adalah negara perdagangan terbuka, sobat, tetapi saya tidak akan pernah memperdagangkan nilai-nilai kami sebagai tanggapan atas paksaan dari mana pun asalnya,” kata Morrison sebagaimana dilansir reuters.com (11/6/2020). Ia membantah bahwa ancaman itu bukan dari pemerintah Cina. "Itu sampah. Ini pernyataan konyol dan ditolak. Itu bukan pernyataan yang dibuat oleh pimpinan Cina,” ujar Morrison. Pemerintah Australia menolak pernyataan bahwa negerinya tidak aman untuk diunjungi atau tempat belajar di Australia, kata sebuah pernyataan. "Australia menyediakan produk pendidikan dan pariwisata terbaik di dunia," kata Morrison kepada 2GB. “Kemampuan bagi warga negara Cina untuk dapat memilih untuk datang ke Australia (secara substansial) telah menjadi keputusan mereka. Dan saya sangat yakin akan daya tarik produk kami. " Kanselir Universitas Nasional Australia, Julie Bishop, mantan menteri luar negeri Australia, mengatakan bahwa universitas mendukung mahasiswa dari lebih dari 100 negara dengan pendidikan kelas dunia. "Canberra adalah salah satu kota teraman di suatu negara yang secara luas dianggap sebagai salah satu kota teraman di dunia," kata Bishop dalam sebuah pernyataan. Banyak siswa internasional tidak dapat kembali ke Australia karena larangan perjalanan untuk menghentikan penyebaran COVID-19, tetapi ANU mengatakan sebagian besar siswanya tetap terdaftar dan 65% siswa Cina di Australia. Wakil rektor Universitas Monash, Margaret Gardner, mengatakan kepada Radio ABC bahwa “saat yang sangat tegang secara diplomatis antara Cina dan Australia dan pada kenyataannya dalam hal ini universitas dan mahasiswa mereka dari Tiongkok adalah bagian dari jaminan”. Cina adalah mitra dagang terbesar Australia, dengan perdagangan dua arah senilai A $ 235 miliar per tahun. tag: #australia   #cina  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement