Bisnis

PT SAL Bantah Terjadi Konflik dengan Orang Rimba

Oleh Rihad pada hari Saturday, 16 Mei 2020 - 15:30:00 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1589616159.jpg

Salah satu kegiatan perusahaan dengan suku Anak Dalam (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sejumlah media menyebutkan terjadi konflik antara PT Sari Aditya Loka (SAL), perusahaan perkebunan sawit di Jambi, dengan salah satu kelompok Orang Rimba. Berita konflik itu menyebar setelah  adanya pernyataan salah satu LSM.

Dalam press release yang disebarkan oleh sebuah  LSM, disebutkan terjadi konflik antara  perusahaan perkebunan dengan suku Anak Dalam. Konflik melibatkan security PT Sari Aditya Loka PT DAL, dengan beberapa orang rimba.  Tidak ada  korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Atas peristiwa itu, pihak SAL membantah melakukan kekerasan. “Sama sekali tidak sesuai kondisi yang sesungguhnya. Karena itu kami memberikan klarifikasi,” kata Muhamad Husni, Manager Humas PT Sari Aditya Loka, dalam keterangan persnya di Jambi, Jumat (16/ 5).

Menurut Husni, yang terjadi beberapa Orang Rimba menyerang dan memukul security perusahaan setelah dihimbau agar tidak mengambil brondolan di area kebun inti perusahaan. Himbauan ini dilakukan karena di tengah pandemi Covid-19 perusahaan mencegah dan membatasi akses orang luar masuk ke dalam kebun. Bahkan karyawan juga diminta agar tetap di dalam kebun saja selama covid-19.

“Petugas keamanan perkebunan hanya menjalankan tugas bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan semua pihak, termasuk keselamatan Orang Rimba yang hidup berdampingan di sekitar perusahaan,” kata Husni.

Menurut dia, petugas keamanan bertemu Orang Rimba kelompok Sikar mencoba berdialog terkait larangan selain karyawan memasuki perkebunan. Hal itu dilakukan karena adanya protokol operasional pencegahan COVID-19.

Meski sempat menuruti imbauan itu, Husni mengatakan petugas keamanan mengalami pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Orang Rimba pada malam harinya.

Konflik yang terjadi di pemukiman Orang Rimba terjadi ketika orang desa sekitar melihat warganya yang menjadi petugas keamanan perusahaan dikeroyok mencari pelakunya.

“Justru kami menyelamatkan Orang Rimba dari aksi balas dendam warga yang tidak terima ada warga mereka dikeroyok Orang Rimba,” katanya.

Husni mengatakan PT SAL lalu menghubungi polisi setempat untuk menghindari konflik lebih lanjut . Upaya mediasi terus dilakukan sampai saat ini.

"PT SAL ingin hidup dalam suasana harmonis seperti selama ini sudah berjalan bersama masyarakat desa sekitar maupun Orang Rimba. Apalagi di tengah suasana pandemi yang mengharuskan semua pihak bekerja sama lebih erat lagi," kata dia.

Dia mengatakan PT SAL telah memberikan bantuan beras dan sembako selama pandemi Covid-19 kepada masyarakat, termasuk kepada Orang Rimba. 

tag: #minyak-kelapa-sawit   #corona  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement