Berita

Ngeri Anak-Anak Yang Terkena COVID-19 Mengalami Gejala Yang Tak Biasa

Oleh Aries Kelana pada hari Minggu, 10 Mei 2020 - 19:56:45 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1589115405.jpg

Anak AS (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Hati-hati, waspadai jika anak Anda terkena COVID-19. Sebab gejalanya tak mirip dengan gejala yang sering digembar-gemborkan selama ini, seperti sesak napas, flu dan sebagainya.

Lihat kasus di New York, Amerika Serikat (AS). Tiga anak di sana telah meninggal bukan karena sesak napas. Tetapi lebih dari sindrom peradangan langka yang diyakini terkait dengan virus Corona baru, penyebab COVID-19.

Itu dikemukaan Gubernur New York, Andrew Cuomo, seperti dilansir reuters.com (10/5/2020). Ia mengkhawatirkan COVID-19 yang menyerang anak-anak dan remaja. Ia juga was-was karena pelonggaran pembatasan sosial bakan menimbulkan gelombang baru COVID-19.

Apa yang dikatakan Coumo mengerikan. Anak-anak menderita syok toksik dan penyakit Kawasaki. Penyakit ini pernah menimpa beberapa anak-anak di Jawa Timur. Mereka yang terkena Kawasaki akan mengalami kerusakan pembuluh darah dan jantung yang parah.

Mereka juga mengalami demam, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Tiga anak - termasuk anak berusia lima tahun - telah meninggal karena gejala-gejala tersebut sementara juga dites positif menggunakan COVID-19 atau antibodi terkait. Para dokter sampai kini belum mengetahui bagaimana kaitannya antara gejala itu dengan COVID-19.

Kini sejumlah pejabat kesehatan sedang meninjau 73 kasus serupa, yang mengguncang asumsi sebelumnya bahwa anak-anak sebagian besar tidak rentan terhadap virus Corona.

“Kami tidak begitu yakin itu faktanya lagi. Balita, anak-anak sekolah dasar menunjukkan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki atau sindrom syok seperti racun, ”kata Cuomo.

"Sangat mungkin bahwa ini telah berlangsung selama beberapa minggu dan belum didiagnosis terkait dengan COVID."

Cuomo mengatakan pejabat kesehatan negara telah bermitra dengan New York Genome Center dan Universitas Rockefeller untuk melihat apakah ada dasar genetik untuk sindrom tersebut.

tag: #amerika-serikat   #covid-19   #anak-anak  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement