Ragam

Chelsea Islan Prihatin dengan Infrastruktur Pendidikan di Indonesia Timur

Oleh Rihad pada hari Saturday, 02 Mei 2020 - 16:30:00 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1588410686.jpg

Chelsea Islan (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) Chelsea Islan bersama Taman Bacaan Pelangi menggalang dana untuk membantu ribuan anak-anak di Indonesia Timur agar mereka tetap dapat belajar di tengah wabah COVID-19. 

"Saya  pernah beberapa kali ke daerah terpencil di Flores maupun Papua dan saya melihat sendiri betapa infrastruktur di daerah-daerah tersebut sangat terbatas," kata Chelsea, Sabtu (1/4/2020). 

"Mereka akan semakin tertinggal di bidang pendidikan dengan adanya wabah COVID-19 ini," kata Chelsea menambahkan bahwa pengumpulan dana itu sekaligus dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional. 

Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi menyatakan bahwa sepuluh tahun terakhir, Taman Bacaan Pelangi bekerja di daerah-daerah terpencil di Indonesia Timur mendirikan perpustakaan sekolah. 

"Kami melihat wilayah-wilayah yang bahkan tidak terjangkau sinyal handphone maupun listrik. Di saat anak-anak kota besar masih dapat belajar menggunakan internet, Zoom ataupun website/aplikasi pendidikan dan menonton program pendidikan TVRI, anak-anak di daerah pelosok di Indonesia Timur tidak dapat menikmati fasilitas itu," katanya.

Sebagai langkah awal, hasil penggalangan dana di kitabisa.com/chelseauntuktbp akan digunakan untuk paket belajar kepada 2.000 anak kelas 1 SD di Flores dan Papua Barat selama satu bulan.

“Jika sekolah liburnya diperpanjang, maka kami harus menggalang dana lebih banyak lagi untuk menyediakan paket belajar sepanjang sekolah diliburkan”, kata Chelsea.

Keterbatasan internet

Bukan rahasia lagi, Indonesia bagian timur masih kekurangan infrastruktur internet. 

Pengguna internet paling banyak adalah di Pulau Jawa (55 persen). Selebihnya adalah di Sumatera (21 persen), Sulawesi (10 persen), Maluku (10 persen), Papua (10 persen), Kalimantan (9 persen), Bali (5 persen) dan Nusa Tenggara (5 persen).

Daerah-daerah di lndonesia Timur pun masih banyak yang tidak terjangkau akses internet, dari data di atas hanya tertinggi 10 persen di Papua, Maluku, dan Sulawesi, sementara di Nusa Tenggara hanya 5 persen dari jumlah penduduk yang memiliki akses internet.

tag: #chelsea-islan   #corona   #pendidikan   #penggalangan-dana  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement